Alissa Wahid: Ini Jadi Pelajaran Bagi Orang Banyak, Jangan Mengulang Kesalahan Buni Yani
Putri Gus Dur itu pun menuturkan video tersebut menimbulkan dampak yang tidak bisa dikendalikan di kalangan masyarakat.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Wahid meminta semua pihak agar tidak mengulang kasus Ahok.
Alissa menanggapi kontroversi 'Video Ahok' yang diunggah oleh Buni Yani diduga terkait penistaan agama.
Dia mengatakan kasus yang kini juga menyeret nama 'sang pengunggah' itu harus dijadikan pelajaran.
"Ini jadi pelajaran loh ya bagi orang banyak, jangan mengulang kesalahan Buni Yani," ujar Alissa saat ditemui di Restoran Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Putri Gus Dur itu pun menuturkan video tersebut menimbulkan dampak yang tidak bisa dikendalikan di kalangan masyarakat.
Baca: Buni Yani Bantah Edit Video Ahok
Menurutnya, dosen di sebuah universitas swasta di Jakarta itu seharusnya mengerti konsekuensi saat mengunggah 'video berbau politik' tersebut ke sosial media.
"Banyak kepentingan politik yang akan memanfaatkan itu, maka dia harus siap dengan konsekuensinya," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan Buni Yani telah turut terlibat dalam penyebaran video tersebut dan menyarankan agar pria itu juga diproses secara hukum.
"Karena itu dia juga perlu diproses untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan," pungkasnya.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam konferensi pers 'Penegakan Hukum dan Dinamika Proses Demokrasi Indonesia' yang digelar di Restoran Tjikini Lima, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Acara tersebut membahas mengenai polemik pelanggaran hukum yakni menistakan agama yang diduga dilakukan oleh Ahok.
Polemik tersebut kemudian menjadi efek domino yang membuat presisen Joko Widodo melakukan sejumlah safari politik ke sejumlah institusi hingga partai politik.
Selain Alissa Wahid, konferensi pers tersebut turut dihadiri oleh Direktur Eksekutif INFID Sugeng Bahagijo, Advokasi Manager INFID Beka Ulung Hapsara, Direktur Litbang YLBHI Donny Ardyanto, Direktur Migrant Care Anis Hidayah, serta Pengamat Politik Arie Sujito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.