Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi Gerindra Setuju Pelaku Teror Dianggap Melecehkan Agama

Sodik Mudjahid sepakat dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pelaku bom.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Politisi Gerindra Setuju Pelaku Teror Dianggap Melecehkan Agama
TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Aparat gabungan dari Polri dan TNI melakukan penjagaan di lokasi terjadinya ledakan bom Gereja Oikuemene, Samarinda, Senin (14/11/2016). Rencananya hari ini tim dari Pulabfor dari Polda Jatim akan melakukan olah TKP. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid sepakat dengan pendapat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pelaku bom.

Sodik mengatakan pelaku teror dianggap melecehkan agama.

"Saya setuju dengan PBNU yang mengatakan pelaku bom adalah pelaku pelecehan agama dan polisi sangat cepat dan sigap menanganinya," kata Sodik ketika dikonfirmasi, Selasa (15/11/2016).

Sodik meminta polisi cepat menangani pelecehan agama dengan atau tanpa bom.

Baca: Ketua Umum PBNU: Yang Ngebom-ngebom Itu Juga Menistakan Agama

Politikus Gerindra itu juga meminta masyarakat jangan terprovokasi dengan upaya mengadu domba belakangan ini.

Sodi yakin adanya pihak ketiga yang ingim mengadu domba.

"Tetap tenang, jangan terpovokasi oleh pihak ketiga yang berusaha mengacaukan kerukunan dan mengadudomba antarumat beragama," kata Sodik.

Berita Rekomendasi

Sodik juga meminta aparat keamanan harus secara tuntas menangkap pihak ketiga yang selalu memancing di air keruh untuk menghancurkan kerukunan umat beragama.

"TNI kita sudah bagus, Polri kita sudah bagus, masa tidak bisa menangkap dnegan tuntas sampai ke jaringannya pihak ketiga yang selalu memancing di air keruh yang menghancurkan kerukunan umat beragama," imbuh Sodik.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengutuk pengeboman yang dilakukan di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.

Ia menilai, tindakan itu telah mencoreng kesucian Islam.

"Yang ngebom-ngebom itu juga melakukan penistaan agama. Penistaan itu berupa ucapan, juga perilaku yang mencoreng, mengotori kemurnian dan kesucian Islam," kata Said Aqil, saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/11/2016) sore.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas