Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Gerindra Bantah Akan Bergabung ke Pemerintahan Jokowi

Tidak benar kalau Partai Gerindra akan masuk ke dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Partai Gerindra Bantah Akan Bergabung ke Pemerintahan Jokowi
KOMPAS IMAGES
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo berbincang di Teras Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak benar kalau Partai Gerindra akan masuk ke dalam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Demikian Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad tegaskan kepada Tribunnews.com, Senin (21/11/2016).  

Hal ini disampaikan anggota DPR RI ini sehubungan dengan beredarnya berita bahwa Gerindra siap masuk dalam pemerintahanan.

"Sampai saat ini belum pernah ada pembicaraan dengan Presiden Jokowi soal masuknya Gerindra dalam pemeritahanan. Jadi tidak benar kalau Gerindra akan masuk ke pemerintahan," tegas Sufmi Dasco.

Baca: Prabowo Ketemu Presiden Joko Widodo, Fadli Zon: Gerindra Tetap di Luar Pemerintahan

Menurut dia, dua kali pertemuan Prabowo dan Presiden Jokowi adalah bentuk harmonisnya hubungan kedua belah pihak.

"Gerindra selalu siap membantu pemerintah, tetapi jangan diartikan Gerindra meminta jabatan tertentu," ujar Sufmi Dasco.

Pada prinsipnya posisi Gerindra, imbuhnya, tetap sebagai partai diluar pemerintahan.

Berita Rekomendasi

Namun Gerindra, kata dia, mendukung pemerintah selama program-programnya berpihak kepada rakyat dan akan tetap mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadil Zon. 

Ditegaskan bahwa partainya tetap pada posisi oposisi meski hubungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo kian harmonis.

Adapun pada Kamis (17/11/2016) lalu, Prabowo bertemu Jokowi di Istana Negara untuk memenuhi undangan.

Pertemuan itu merupakan pertemuan kedua, setelah pertemuan pertama dilakukan di kediaman Prabowo di Bukit Hambalang, Bogor. Jokowi berkunjung ke kediaman Prabowo pada 31 Oktober 2016.

"Silaturahim kemarin itu silaturahim kenegarawanan. Sikap kami sampai sekarang jelas, kami berada di luar pemerintahan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Fadli menambahkan, Gerindra akan tetap memposisikan diri sebagai pihak yang mengkritisi pemerintah sebagai bagian dari check and balance dalam demokrasi.

Namun, dalam beberapa hal Gerindra tetap bersedia mendukung pemerintah.

"Tentu program pemerintah yang baik kami dukung. Yang menyangkut hal-hal terkait masalah kenegaraan, kepentingan nasional, tentu kami akan mendukung bersama-sama," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas