Jawaban Kivlan Zein ke Penyidik yang Hanya Bertanya Satu Pertanyaan
Ia malah tertawa saat diperiksa penyidik yang mengaku mendapat ilmu menangkap dari dirinya.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Mengenai pertemuan dengan Rachmawati di Kampus Universitas Bung Karno pada 20 November lalu yang disebut-sebut bagian dari rencana makar, Kivlan mengaku tidak mengikuti pertemuan tersebut.
Lalu kenapa bapak ditangkap?
"Mungkin karena saya salah seorang ikon, dan kalau aksi 212 saya hadir, maka mereka akan mengarah kemana setelah jam 13 untuk merebut MPR. Karena dari pernyataan pertemuan di UBK pada 30 November dan tanggal 1 Desember ada pernyataan sikap di Hotel Sari Pan Pasific, bahwa mendukung Ahok ditangkap, tegakkan keadilan, dan pernyataan bahwa mendesak supaya dilakukan Sidang Istimewa (MPR) untuk merubah UUD 1945. Saya enggak hadir di kedua pertemuan itu," lanjut Kivlan.
Kivlan juga menceritakan bahwa ketika ada rapat yang dipimpin Sri Bintang Pamungkas dengan menyatakan akan merebut MPR dengan revolusi, ia tidak hadir.
"Jadi, saya enggak hadir pertemuan antara mereka," terang Kivlan.
Apakah bapak tahu rencana hendak menggiring massa 212 untuk menduduki MPR/DPR?
"Enggak tahu. Katanya iya ada buktinya. Tapi, saya enggak tahu itu. Saya enggak berniat begitu dong," jelasnya.
Ketika ditanya apakah ia hadir pada pertemuan di rumah mantan KSAD, Mayjend (Purn) Joko Santoso, bersama pimpinan FPI, yang dikabarkan membahas rencana mengubah FPI menjadi Partai Islam, lagi-lagi Kivlan mengatakan tidak hadir.
Menurutnya ia tidak hadir dan ketika itu baru pulang dari Manila.
"Jadi, saya tidak tahu apa yang mereka melakukan perancangan itu. Cuma waktu tanggal 411, saya berada di sampingnya Habib Rizieq, karena dia ada perjanjian aksi Bela Negara kalau dia tertembak, dan maka saya akan memimpin massa. Rencananya, besok waktu 212 itu saya juga mendampinginya. Kalau ada masalah-masalah, saya akan dampingi dia. Tapi, mungkin mereka takut kalau saya memimpin akan terjadi revolusi. Tapi, saya enggak ada apa-apa," lanjut Kivlan.
Kenapa Anda kini mendukung total Habib Rizieq, Apa karena anda berkontribusi mendirikan FPI?
"Enggak, saya bukan pendiri dan bukan insiator pendirian FPI. Yang mendirikan adalah Komjen Pol Nugroho Djayusman, Kapolda waktu itu. Didirikan karena yang ada ormas anti-Habibie, tidak ada ormas satupun yang untuk membantu pemerintahan dalam membantu keamanan, semuanya ormas anti-Habibie. Jadi, dibentuklah FPI ini. Saya enggak ikut terlibat. Saya engak tahu, tahu-tahu kok sudah terbentuk FPI," terangnya. (Tribunnews/Abdul Qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.