Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Benih ISIS Bisa Tumbuh di Indonesia Jika Hukum Tak Ditegakkan''

Sebab, Indonesia merupakan negara mayoritas Islam dan bisa saja dimasuki aliran ISIS.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ''Benih ISIS Bisa Tumbuh di Indonesia Jika Hukum Tak Ditegakkan''
BULENT KILIC / AFP
Tentara Irak memperlihatkan bendera ISIS yang diperoleh setelah mereka merebut pertahanan ISIS di sebuah desa di sisi timur kota Mosul. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Achmad Dimyati Natakusumah, anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, ada bibit-bibit aliran teroris ISIS yang tumbuh di Indonesia.

Sebab, Indonesia merupakan negara mayoritas Islam dan bisa saja dimasuki aliran ISIS.

"Ada lah, sudah ada di negara-negara yang ada Islamnya. Mungkin saja benih-benih itu tumbuh, bukan tidak ada. Apalagi Indonesia ini mayoritas muslim, ISIS itu kan muslim.  Jadi kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada," kata Dimiyati saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (10/12/2016).

Dia menjelaskan, kelompok ISIS muncul karena tidak hadirnya negara dalam penegakan hukum, di mana hukum yang dijadikan sebagai panglima, namun tidak ditegakkan secara adil.

Sehingga, kelompok ISIS mulai bertebaran.

"Kalau state tidak jadikan hukum sebagai panglima, ya itu akan terjadi. Kalau hukum sudah jadi panglima, ya tegakkan. Negara harus ada di tengah, tidak boleh ke kanan ke kiri, harus adil, keadilan itu yang harus dijunjung," tutur anggota Komisi I DPR itu.

"Kalau itu dibiarkan, apalagi negara misalnya membiarkan hukum di bumi Indonesia, ya membuat ISIS-ISIS baru, atau akan tumbuh degradasi hukum atau residivis-residivis baru," dia menambahkan.

BERITA REKOMENDASI

Kelompok ISIS kabarnya sedang membangun basis (kekuatan) di Filipina Selatan, lantaran di daerah situ seperti membiarkan hukum atau penegakan hukum tidak dilaksanakan, karena ada kelompok Abu Sayyaf.

"Maka, Indonesia antisipasinya harus melakukan reformasi hukum, penegakan hukum yang betul-betul sesuai dengan hukum yang ada atau konstitusi," tutur Dimyati.

Penulis: Bintang Pradewo

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas