Peneliti Terorisme: Bomber Wanita Strategi Cerdas Bahrun Naim Lakukan Aksi Teror
Terungkapnya rencana aksi serangan teror kelompok Bahrun Naim di Bekasi membuka babak baru ancaman terorisme di Indonesia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkapnya rencana aksi serangan teror kelompok Bahrun Naim di Bekasi membuka babak baru ancaman terorisme di Indonesia.
Kelompok tersebut sekarang menggunakan wanita sebagai eksekutor.
“Ini benar-benar baru di Indonesia,” ujar peneliti terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Minggu (11/12/2006).
Di era sebelumnya, eksekutor atau sering diistilahkan 'pengantin' biasanya dilakukan laki-laki.
“Peran wanita biasanya hanya menyiapkan kebutuhan di belakang layar, misalnya menyiapkan dukungan logistik, bukan sebagai penyerang,” kata alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.
Menurut Ridlwan, strategi menggunakan wanita sebagai penyerang ini merupakan teknik cerdas dari otak serangan, yakni Bahrun Naim.
“Wanita jarang dicurigai, apalagi rencananya bom itu dibawa dengan tas wanita, bukan ransel, aparat bisa lengah,” katanya.
Ini juga menunjukkan, mental wanita yang menjadi anak buah Bahrun Naim sudah kuat.
“Kita pernah tahu ada tiga orang yang bergerilya di hutan yakni di kelompok Santoso, tapi wanita yang akan menjadi eksekutor bom baru kali ini,” kata Ridlwan.
Karena itu, BNPT dan aparat keamanan harus segera mengubah taktik.
Apalagi, kelompok wanita di jaringan ini tidak bisa ditembus intelijen.
“Kalau aparat intelijennya pria, bagaimana bisa dia masuk ke lingkungan para wanita ini? Sangat sulit,” kata Ridlwan.
Hal yang harus dilakukan dengan memperbanyak petugas intelijen wanita yang bisa masuk dan menyusup ke jejaring kelompok itu.
“Jika itu tidak dimungkinkan, harus dilakukan pendekatan lain, yakni dengan cara intelijen elektronik atau sinyal intelijen,” katanya.
Ridlwan meyakini, kelompok Bahrun Naim sudah merencanakan sasaran baru dan kelompok baru ketika kelompok di Bekasi ini ditangkap.
“Kewaspadaan jangan mengendur. Kelompok Bahrun Naim ini setiap hari, 24 jam waktunya didekasikan untuk ISIS, mereka pasti akan mencari cara baru untuk melakukan serangan,” katanya.