Terungkap Perantara Suap Pengadaan Monitoring Satelit di Bakamla
Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi diduga kuat adalah perantara antara PT Melati Technofo Indonesia dengan pejabat di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi diduga kuat adalah perantara antara PT Melati Technofo Indonesia dengan pejabat di Badan Keamanan Laut (Bakamla) terkait pengadaan lima unit monitoring satelit.
Terkait perannya tersebut, KPK telah memeriksa dua kali Ali Fahmi yakni pada 3 dan 5 Januari 2016.
"Yang bersangkutan sudah diperiksa dua kali terkait apakah dia perantara, perantara untuk siapa, kami tidak bisa konfirmasi itu," kata Juru Bicara KPK, Jakarta, Sabtu (7/1/2016).
Febri menegaskan penyidik memang memiliki indikasi mengenai peran pihak ketiga dalam proyek Rp 200 miliar tersebut.
Untuk itu, pemeriksaan perantara tersebut sangat penting dalam pengembangan kasus.
"Kami terus dalami itu dan kami berharap ada informasi yang kuat yang terus bertambah sehingga perkara ini bisa dikembangkan lebih lanjut," kata dia.
Febri Diansyah menegaskan memang ditemukan unsur kedekatan Fahmi Habsyi dengan pejabat Bakamla.
Sayang, Febri Diansyah masih enggan membuka isi percakapan antara Fahmi dengan pejabat Bakamla.
"Tentu kami dalami dalam proses tersebut. Namun kedekatannya dalam hal apa, komunikasi terkait apa kita nggak bisa buka itu," ujar Febri Diansyah.
Sementara itu, kuasa hukum Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia Fahmi Darmawansyah, Maqdir Ismail juga membenarkannya.
Menurut Maqdir, kliennya hanya berhubungan dengan Fahmi dan tidak berhubungan dengan pejabat Bakamla.
"Pak Fahmi (Darmawansyah) hampir tidak pernah berhubungan dengan orang-orang di Bakamla. Dia lebih banyak berhubungan dengan Fahmi Al Habsyi ini," kata Maqdir Ismail saat dihubungi terpisah.
Fahmi, suami artis Inneke Koesherawati adalah satu dari empat tersangka yang telah ditetapkan KPK terkait suap pengadaan lima unit monitoring satelit Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Tiga tersangka lainnya adalah Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama sekaligus Pelaksana Tugas Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut, Eko Susilo Hadi.