Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Timwas: Niat Fahri Hamzah Baik, Kalimatnya yang Kurang Pas

Anggota Tim Pengawas TKI Irma Suryani menilai Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memiliki niat baik memperbaiki perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anggota Timwas: Niat Fahri Hamzah Baik, Kalimatnya yang Kurang Pas
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Fahri Hamzah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Pengawas TKI Irma Suryani menilai Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memiliki niat baik memperbaiki perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Hal itu terkait cuitan Fahri Hamzah soal babu dan pengemis yang telah dihapus.

"Saya kira tidak sejauh itu, yang perlu dilakukan Pak Fahri adalah mengklarifikasi dan meminta maaf atas ucapannya yang dinilai merendahkan kawan-kawan pekerja migran, karena kalimat "babu dan pengemis" itu adalah kalimat yang berkonotasi negatif," kata Irma Suryani melalui pesan singkat, Rabu (25/1/2017).

Irma lalu menjelaskan sejak Orde Baru sampai saat ini TKI merupakan salah satu penghasil devisa negara.

Baca: TKI di Arab Saudi Kecam Kicauan Fahri Hamzah di Twitter

Ia pun mengungkapkan alasan mereka lebih suka bekerja diluar negeri.

"Lapangan kerja di dalam negeri sempit. Kemudian, pendapatan didalam negeri jauh lebih kecil," kata Irma.

Irma mengakui perlindungan terhadap TKI belum memadai.

BERITA TERKAIT

Tetapi, hal tersebut tetap saja tidak menyurutkan keinginan mereka bekerja diluar negeri.

Politikus NasDem itu menyebutkan pemerintah telah melakukan moratorium TKI ke negara-negara Arab.

"Memang benar banyak TKI kita diluar negeri kondisinya Kurang baik, yang legal pun ada yag diperlakukan kurang baik. Tetapi saya sangat menghormati kawan-kawan yang berani bekerja diluar negeri, apa lagi dengan perlindungan yang memang masih minum," jelas Irma.

Baca: Soal Cuitan Soal Babu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah Mintaa Maaf

Irma menduga Fahri Hamzah prihatin dengan kondisi TKI yang kurang beruntung.

Namun, kalimat yang diucapkan terkait keberadaan TKI kurang pantas dan terkesan merendahkan.

"Seharusnya keprihatinan itu ditujukan dengan support pada TKI melalui regulasi. Memang kondisi TKI masih kurang perlindungan. Yang harus diakui kita semua memang prihatin dengan kondisi pahlawan devisa negara ini. Saya kira keprihatinan itu dimiliki Pak Fahri namun mungkin kalimat yang digunakan kurang pas," jelas Irma.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menghapus cuitannya di twitter mengenai tenaga kerja asing.

Ia mengaku melakukan itu karena khawatir terjadi salah paham.

Cuitan di twitter @fahrihamzah yang berisi'Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela'.

"Saya menghapus supaya enggak salah paham. Karena memang terminologi itu mengganggu di kupingnya padahal saya nggak maksud ke arah sana, tapi nggak apa-apa sosmed kan gitu. Nggak ada masalah," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Fahri tidak mempermasalahkan isi cuitan tersebut dibully netizen. Ia menghadapinya dengan senyuman dan intropeksi diri.

"Ya Harus banyak senyum. Harus menerima baik kriitikan orang. Instropeksi biar positif lah," kata Fahri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas