Bareskrim Bongkar Kasus Pupuk Palsu di Jawa Barat, Bahannya Cuma Tanah dan Pewarna Pakaian
Direktorat II Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri membongkar komplotan pembuat pupuk palsu di Jawa Barat.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat II Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri membongkar komplotan pembuat pupuk palsu di Jawa Barat.
Pupuk yang diproduksi komplotan ini hanya berbahan tanah, zat kapur, plus pewarna pakaian.
"Ditangkap empat orang, saudara M selaku diatributor ditangkap di Majalengka, ML, HE, RM selaku pembuat pupuk palsu punya semacam pabrik tempat pembuatannya di Sukabumi," ujar Direktur II Tipideksus Brigjen Pol Agung Setya di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Agung menceritakan, kasus pupuk palsu terbongkar setelah pihaknya mendapat keluhan tentang banyaknya tanaman seperti padi dan sawit yang tak berdampak meski diberi pupuk tertentu pada awal 2017.
Pupuk tersebut ditemukan di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera hingga Aceh.
Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata pupuk yang digunakan para petani tersebut berasal dari distributor milik M di Majalengka, Jawa Barat.
Petugas mengambil sampel pupuk dari tempat M dan diuji ke laboratorium.
Hasilnya, ternyata pupuk tersebut palsu.
Tak ada zat kandungan sebagaimana komposisi pupuk.
Pupuk tersebut hanya berbahan dasar tanah, zat kapur, dan pewarna pakaian di pupuk buatannya.
"Komposisi zat kandungan yang tercetak di karung itu sebetulnya tidak ada karena isinya hanya tanah dicampur zat kapur ditambah pewarna pakaian," jelas Agung.
Hasil penyidikan, ternyata pupuk dari distributor M dibuat disebuah pabrik rumahanya di Kampung Lebak Jero, RT 003/004, Parakanlima, Cikembar, Sukabumi, Jabar.
Dari lokasi parbik tersebut terdapat sejumlah peralatan pembuatan pupuk, pupuk setengah jadi dan ratusan ton pupuk palsu siap edar.