Ikrar Nusa Bhakti, Bercita-cita Jadi Pilot Hingga Dilantik Jadi Dubes di Tunisia
Seperti dikutip dari Laman Tokoh Indonesia, Ikrar tinggal bersama pamannya seorang perwira TNI AU.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Tapi Ikrar selalu berusaha untuk meraih prestasi dalam setiap mata kuliah, sehingga dia memeroleh beasiswa. Dia pun terpilih menjadi mahasiswa teladan UI.
Beberapa kontribusi tulisannya telah diterbitkan, antara lain termuat dalam buku-buku Tentara yang Gelisah, Tentara Mendamba Mitra, Bila ABRI Berbisnis, “…Bila ABRI Menghendaki, “Menata Negara, Militer dan Politik Kekerasan Orde Baru (Penerbit Mizan, Bandung); The Fall of Soeharto, Human Security in Asia, serta di jurnal-jurnal ilmiah lainnya.
Minatnya di bidang kajian politik domestik, militer, dan strategis, serta hubungan internasional telah membawanya menjadi peserta aktif dan/atau presenter dalam seminar serta workshop yang diadakan di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik.
Komisi I DPR pun telah selesai menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap dirinya dan 22 calon duta besar Indonesia.
Ikrar pun mendapatlan pengarahan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada 23 calon duta besar Indonesia.
Pengarahan secara tertutup itu diberikan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Rabu (17/1/2017) pagi.
"Pengarahan bagian dari pemantapan. Dan sengaja tidak kami sampaikan ke media karena itu pengarahan tertutup," kata Juru Bicara Kemenlu Arrmanatha Natsir di Kantor Kemenlu, Rabu.
Arrmanatha enggan merinci apa saja hal-hal yang disampaikan Wapres Kalla dalam arahannya.
Namun, secara umum arahan itu terkait kepentingan Indonesia, meliputi investasi, perdagangan dan ekonomi.
"Itu terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dan harapan dari Bapak Wakil Presiden terhadap calon dubes," ujarnya.
Selain Wapres, sejumlah menteri di Kabinet Kerja juga akan memberikan arahan serupa.
"Sudah ada beberapa menteri, baik dari aspek polsoskam (politik, sosial, keamanan), polhukam (politik, hukum, keamanan), menteri ekonomi, dan semua yang ingin kasih pengarahan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan 23 nama calon dubes ke Komisi I DPR untuk menjalani uji kompetensi dan uji kelayakan pada akhir November 2016.
Jokowi juga sudah menerima surat dari DPR terkait hasil uji kepatutan dan kelayakan calon duta besar untuk negara sahabat.