Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikrar Nusa Bhakti, Bercita-cita Jadi Pilot Hingga Dilantik Jadi Dubes di Tunisia

Seperti dikutip dari Laman Tokoh Indonesia, Ikrar tinggal bersama pamannya seorang perwira TNI AU.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ikrar Nusa Bhakti, Bercita-cita Jadi Pilot Hingga Dilantik Jadi Dubes di Tunisia
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Peneliti Senior LIPI Ikrar Nusa Bakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo, Senin (13/3/2017) melantik Prof Dr Ikrar Nusa Bhakti menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tunisia.

Mantan Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) itu dilantik Jokowi bersama 16 Duta Besar RI baru di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017). Prosesi pelantikan dimulai pukul 14.00 WIB.

Siapa sebenarnya sosok Ikrar Nusa Bhakti?

Tribunnews.com menelusuri jejaknya. Diketahui, gelar sarjana ilmu politik diperolehnya dari FISIP Universitas Indpnesia (UI) dan Ph.D. di bidang Sejarah Politik dari School of Modern Asian Studies, Griffith University Brisbane, Australia.

Seperti dikutip dari Laman Tokoh Indonesia, Ikrar tinggal bersama pamannya seorang perwira TNI AU.

Dia pun ikut berpindah-pindah dari tangsi ke tangsi mengikuti beberapa kali perpindahan tugas pamannya.

Pernah tinggal di Halim, lalu pindah ke Biak, Irian Jaya (Papua).

BERITA REKOMENDASI

Pada usia delapan tahun, Ikrar harus mengikuti pamannya pindah ke Biak.

Di sana dia menjalani masa pertumbuhannya (1965-1969) di tengah sering terjadinya konflik antara pendatang dari Sulawesi dan tentara yang sebagian besar berasal dari Jawa dan Sunda, dengan penduduk asli (Papua).

Saat itu, Ikrar kecil yang tinggal di lingkuangan TNI AU, begitu kagum setiap melihat para pilot yang tampil gagah dengan kacamata dan seragamnya.

Dalam pikirannya, para pilot pesawat tempur itu pastilah orang-orang terpilih. Maka, semula dia bercita-cita menjadi pilot pesawat tempur.

Tetapi niat itu berubah, ketika Ikrar tidak lagi ikut dengan pamannya, tetapi dengan kakaknya, saat dia menyelesaikan pendidikan SMA di Denpasar.


Kakaknya bilang, Ikrar tidak cocok jadi pilot, karena badan kurus dan gigi jelek.

Ketika kuliah di UI, ia aktif dalam berbagai kegiatan gerakan kemahasiswaan dan pers kampus.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas