Bukannya Sedih, Begini Bayangan Ahok Saat Tak Jadi Gubernur Lagi
Jika Ahok kalah di pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, maka beberapa hal ini akan dia lakukan.
Editor: Samuel Febrianto
Dia lebih banyak blusukan menjenguk warga yang sakit tanpa memberitahu awak media.
Pada putaran pertama, Ahok menggunakan waktu cutinya untuk berkampanye menyosialisasikan programnya di Rumah Lembang, permukiman padat penduduk, serta mencari dana kampanye dengan mengikuti makan berbayar.
Saat menjenguk warga yang sakit, Ahok menanyakan tentang program-program Pemprov DKI Jakarta, seperti layanan "Ketuk Pintu Layani dengan Hati".
Program tersebut dicanangkan Ahok pada medio Mei 2015. Gerakan "Ketok Pintu Layani dengan Hati" itu merupakan upaya preventif yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan, kader jumantik (juru pemantau jentik) bersama kader PKK dengan mengetuk pintu rumah warga dan mengetahui permasalahan mereka, terutama kesehatan.
Ahok tak mempermasalahkan jika caranya ini tak mampu meraup suara untuk dirinya bersama Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya kerja ikhlas saja. Saya kan kalau jadi gubernur lagi mau jalankan program kan, menurut saya program ini paling benar," kata Ahok, kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Dalam dua hasil survei terakhir, yaitu dari LSI dan Median, elektabilitas Ahok-Djarot berada di bawah pesaingnya, Anies-Sandiaga.
Saat menanggapi hal itu, Ahok menyatakan, Anies akan menjadi Gubernur DKI Jakarta yang baru jika hasil survei itu sama dengan hasil pemungutan suara pada 19 April 2017.
"Kalau memang hasil survei sesuai dengan tanggal 19 April, ya berarti Oktober 2017 orang Jakarta punya gubernur baru, namanya Anies. Sederhana kan?" kata Ahok. (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)