Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Sultra Tertawa Saat Dua Kali Minta Bantuan Dana Pendidikan ke Menteri

Nur Alam menjelaskan bahwa kendala SKO yang paling utama adalah kekurangan asrama untuk para siswa.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Gubernur Sultra Tertawa Saat Dua Kali Minta Bantuan Dana Pendidikan ke Menteri
TRIBUNNEWS.COM/RIZAL
Mendikbud Muhadjir Effendy dan Gubernur Sultra Nur Alam saat resmikan Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) di Kendari, Sultra, Sabtu (1/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meresmikan Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (1/4/2017).

Kesempatan itu tak disia-siakan Nur Alam untuk mendorong Mendikbud membantu pendanaan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di Sulawesi Tenggara.

Nur Alam menjelaskan bahwa kendala SKO yang paling utama adalah kekurangan asrama untuk para siswa.

SKO ini memang menerima siswa-siswi dari seluruh wilayah Sultra yang memiliki potensi olahraga bagus.

"Saat ini ada 70 siswa kelas X, 34 siswa kelas XI, dan rencana di tahun ajaran baru akan menerima sekitar 60 siswa. Tapi hal tersebut terkendala dengan kekurangan asrama untuk siswa, kalau Pak Mendikbud berkenan bisa memberi bantuan kepada kami," ujar Nur Alam.

Permintaan yang sama diungkapkan Nur Alam saat menyampaikan kekurangan pada Gedung Taman Budaya Kenari yang masih dalam kompleks SKO.

Berita Rekomendasi

"Belum ada ruang pameran dan beberapa ruang lainnya. Sekali lagi kalau berkenan Pak Menteri bisa memberikan bantuan."

"Karena kalau ada orang tua berkunjung anak selalu menunjukkan kekurangannya. Walaupun saya punya APBD tapi dengan berat hati kami masih membutuhkan bantuan," ujar Nur Alam sambil tertawa.

Permintaan itu dijawab Muhadjir dengan memberi solusi, seperti mengganti kamar asrama yang kurang dengan mengkontrakkan rumah.

"Jadi nanti dalam satu rumah kontrakan ada beberapa siswa. Bahkan jika hal itu dilakukan akan lebih mengirit karena asrama akan membutuhkan biaya perawatan sementara kalau kontrak yang urua rumah biar yang punya," ungkap Muhadjir Effendy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas