Biro Pers Kirim Surat ke South China Morning Post Nyatakan Tulisan Van Der Kamp Keliru
Bey mengatakan, surat elektronik tersebut menyatakan artikel Jake Van Der Kamp keliru beserta penjelasannya.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat elektronik ke South China Morning Post terkait artikel Jake Van Der Kamp.
Bey mengatakan, surat elektronik tersebut menyatakan artikel Jake Van Der Kamp keliru beserta penjelasannya.
"Kami telah mengirimkan penjelasan ini melalui surat elektronik kepada pihak South China Morning Post untuk segera dimuat," ujar Bey berdasarkan keterangannya, Jumat (5/5/2017).
Bey menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo mengutarakan angka perbandingan pertumbuhan ekonomi dalam konteks posisi Indonesia di antara negara-negara anggota G-20.
Pada saat Presiden Joko Widodo berbicara tentang peringkat pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bey menegaskan bahwa di layar sedang terpampang tayangan mengenai pertumbuhan ekonomi negara-negara G-20 yang menunjukkan Indonesia berada pada posisi ke-3 setelah India dan RRT.
"Inilah konteks penjelasan Presiden kepada sekitar 5.000 warga Indonesia yang hadir di Asia World Expo, Hong Kong, 30 April 2017," kata Bey.
Dalam artikelnya Van Der Kamp menyatakan Presiden keliru karena peringkat Indonesia bukan ketiga, melainkan ke-13 di dunia.
Bey menegaskan kritik ini justru yang keliru dan Bey menilai Van Der Kamp tidak mengetahui latar belakang penjelasan Presiden dan kemungkinan besar tidak hadir di ruangan saat Presiden Joko Widodo menjelaskan tayangan itu.
"Van Der Kamp sudah mengambil kesimpulan yang sangat keliru tanpa memahami konteks pembicaraannya," tutur Bey.