Polda Sultra Awasi Pelabuhan dan Bandara Agar Wilayahnya Tak Dijadikan Tempat Persembunyian Teroris
"Kami lakukan pengawasan utamanya orang dari luar atau orang asing baik di pelabuhan laut maupun pelabuhan udara,"
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Andap Budhi Revianto membenarkan daerah perbatasan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah rawan dijadikan lokasi persembunyian pelaku terorisme.
Untuk itu, Polda Sulawesi tenggara telah mengantisipasi agar para pelaku teror dari Poso tidak masuk ke wilayah hukum Polda Sulawesi Tenggara.
"Kami lakukan pengawasan utamanya orang dari luar atau orang asing baik di pelabuhan laut maupun pelabuhan udara," ucap Andap, Senin (15/5/2017) di Polda Sultra.
Selain itu, kepolisian pun ditempatkan di sejumlah pintu masuk Sulawesi Tenggara.
"Kami sudah tempatkan personel disana koordinasi dengan Imigrasi dan pihak pelabuhan," katanya.
Selain itu, Andap juga rutin melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Pemda setempat, Imigrasi, Kanwil Hukum dan HAM, elemen masyarakat, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama.
Hal tersebut dilakukan untuk melahirkan iklim yang mendukung Kamtibnas.
Lebih lanjut, guna memerangi paham radikal serta terorisme di tengah masyarakat, mantan Kapolres Jakarta Utara itu mengaku mengedepankan peran para Bhabinkamtibmas.
"Kami punya Bhabinkamtibmas yang jadi garda terdepan. Mereka masuk ke pondok pesantren, sekolah, desa dan lainnya untuk penyuluhan antiradikalisme," katanya.
"Selain itu saya juga beberapa kali melakukan kuliah umum ke beberapa kampus," tambah Andap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.