Cerita Korban Luka Bom Kampung Melayu, Ada yang Urat Tendon Putus, Luka Punggung dan Sarafnya Rusak
Darah langsung mengucur deras dari tubuh Tasdik setelah ledakan bom. Zahra mengalami luka berat di punggung dan Yogi lukanya lebih parah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi tersebut seketika terpental setelah serangan bom pertama pada pukul 21.05 WIB di Kampung Melayu.
Sontak, Tasdik (42) yang kebetulan lewat langsung meminggirkan kendaraannya untuk membantu polisi tersebut.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai Komandan Keamanan Bank Mandiri mengaku melihat kondisi polisi tersebut telah luka parah.
Polisi itu hanya terbujur kaku dan hanya mampu menggerakkan matanya.
Tasdik mengaku melihat polisi lain yang terluka karena membantu rekannya.
Seingat Tasdik ada tiga polisi yang menjadi korban.
Nahas, belum lama Tasdik ingin memberikan bantuan, bom kedua justru kembali meledak.
Bom kedua ini membuat Tasdik tidak kuasa untuk membantu polisi tersebut.
"Mau ngangkat itu posisinya dekat wc umum di tengah-tengah Kampung Melayu itu. Belum sampai kita angkat bom kedua meledak lagi," ujar Tasdik kepada Tribun di RS Budi Asih, Jakarta Timur, (26/7/2017).
Darah langsung mengucur deras dari tubuh Tasdik setelah ledakan tersebut.
Dirinya akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan diri sendiri dibanding polisi tersebut.
Jaket hingga celana yang dikenakan Tasdik langsung robek akibat efek ledakan tersebut.
"Saya raba begini, darah sudah mengalir, saya lihat lengan saya yang robek itu udah ada darahnya," ungkap Tasdik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.