Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat: Pansus Angket Jangan Cuma Gertak Sambal Mau Bekukan Anggaran KPK dan Polri

"Beranikah pansus untuk bekukan? Semua pihak tentu sedang menunggu langkah berani tersebut," kata Didi dalam keterangannya ke Tribunnews.com.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Demokrat: Pansus Angket Jangan Cuma Gertak Sambal Mau Bekukan Anggaran KPK dan Polri
Tribunnews/Dany Permana
Juru bicara Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin menyampaikan pandangannya dalam diskusi Polemik bertema "Jokowi, Kok Gitu?", di Jakarta, Sabtu (17/1/2015). Diskusi tersebut membahas tentang polemik pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Anggota Pansus Angket DPR yang begitu emosi dan marah terhadap KPK dan Polri yang tidak mau mengikuti kehendak pansus angket KPK menghadirkan Miriyam Haryani berujung ancaman untuk bekukan anggaran KPK dan Polri.

Miryam merupakan salah satu tersangka kasus korupsi e-KTP dari Partai Hanura.

Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin bertanya apa berani Pansus Angket bekukan anggaran Polri dan KPK.

"Beranikah pansus untuk bekukan? Semua pihak tentu sedang menunggu langkah berani tersebut," kata Didi dalam keterangannya ke Tribunnews.com, Kamis (22/6/2017).

Menurut dia, kalau benar pansus mempunyai data-data yang lengkap, alasan-alasan yang argumentatif bahwa KPK dan Polri sudah menyimpang maka kenapa harus takut?

"Tentu alasan tersebut harus rasional, argumentatif dan akuntable," ujarnya.

"Justru kalau takut maka ternyata anggota pansus hanya pandai gertak, menakut-nakuti untuk suatu hal yang belum jelas. Rakyat tentu akan mencatat dan menilai," Didi menambahkan.

Berita Rekomendasi

Baca: Pengamat: Ancaman Pansus Angket DPR Bekukan Anggaran KPK-Polri Ceroboh dan Lukai Hati Rakyat

Dikatakan bahwa keberanian dengan didukung argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan tentu akan dihormati semua pihak.

"Kalau ternyata ancaman itu hanyalah sebatas di bibir saja, maka ini jadi pertaruhan bagi kredibilitas pansus, setidaknya anggota yang sedang mengancam tersebut," ujar Didi.

Oleh karena itu, kata dia, kredibilitas pansus angket dipertanyakan jadinya.

"Kenapa jadi gamang dan ragu-ragu sendiri terhadap keyakinan yang sudah tersebar luas ke publik tersebut," ujarnya.

Lanjut Didi, siapapun apalagi anggota pansus angket tentu harus terukur, berbasis data yang kuat dan akuntable.

"Sekali lagi rakyat menunggu keberanian tersebut. Kredibilitas anda dan kehormatan anda sedang anda pertaruhkan!" ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas