Jamaah Haji Indonesia Bertambah, DPR Soroti Visa, Makanan, Bendera dan Semua Persiapan Ibadah Haji
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid angkat bicara mengenai persiapan haji tahun 2017.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
"Tahun lalu ada data jamaah yang beda nama dalam pasport dan kasus yang sangat banyak dan menghebohkan tahun lalu adalah keterlembatan visa. Jangan terulang," kata Sodik.
Adapula, pengelompokan jamaah
. Ia meminta jamaah suami istri, satu keluarga, satu KBIH,jamaah satu kota diusahakan jangan terpisah.
"Tahun lalu banyak yang terpisah dan meresahkan," kata Sodik.
Manajemen jadwal embarkasi dan keberangkatan. Ia meminta rencanakan dan pastikan waktu di embarkasi dengan keberangkatan secara layak.
"Tahun lalu ada jamaah yang diembarkasi hanya 2 sampai dengan 4 jam sehingga bagi jamaah lansia dan jamaah resti (resiko tinggi) merepotkan," kata Sodik.
Manajemen Jamaah resti dan jamaah Lansia.
Sodik mengingatkan penanganan tindakan darurat dan kepastian tenaga pendamping. Jumlah jamaah Lansia 26 persen dan jamaah resti 60 persen.
Prioritas pemeriksaan imigrasi apalagi keluar dan masuk Arab Saudi bagi jamaah lansia dan jamaah resti.
Kesiapan maktab sesuai dengan nomor dan jumlah jamaaah.
"Ada pengalaman salah memasukan kloter kepada maktab yang lain yang beda jumlahnya. Ada juga pengalaman kapasitas maktab tidak sesuai dengan jumlah jamaah dalam suatu kloter," kata Sodik.
Penjelasan tentang berbagai fasilitas dan cara penggunaan fasilitas di pesawat, maktab,fasilitas bis dan fasilitas elektrik.
"Kasus kebakaran,kasus jamaah yang tidak bisa gunakan bis, karena kurang mantabnya penjelasan waktu manasik dan waktu di maktab," kata Sodik.
Keberadaan dan penandaan fasilitas Indonesia yamg eksklusif mencolok.