Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Penjahat Siber Asal China Leluasa Beroperasi di Indonesia karena Pasang Internet Gampang

"Karena pasang internet mudah di sini, dibandingkan dengan negara lainnya yang perlu persyaratan ketat," ujar Hendy

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Banyak Penjahat Siber Asal China Leluasa Beroperasi di Indonesia karena Pasang Internet Gampang
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
Ratusan sindikat pejahatan siber warga negara asing (WNA), termasuk dari China dan Taiwan dideportasi ke negara asalnya, Kamis (3/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ratusan warga negara asing (WNA) yang terlibat kejahatan siber, dideportasi melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (3/8/2017).

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy Kurniawan mengatakan, para pelaku melakukan aksinya, lantaran di Indonesia mudah memasang akses internet.

"Karena pasang internet mudah di sini, dibandingkan dengan negara lainnya yang perlu persyaratan ketat," ujar Hendy saat ditemui di Mapolresta Tangerang.

Ia menyatakan, para pelaku mendapatkan akses pemasangan internet begitu mudah, walaupun sembunyi-sembunyi.

"Misalkan dipasangnya itu dengan router biasa dengan IP address. Kemudian dipasang terlebih dahulu di tempat yang masih belum ada penghuninya. Setelah terpasang semua jaringan, baru mereka masuk ke dalam rumah tersebut," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, jajaran Polda Metro Jaya dan Mabes Polri meringkus 153 warga Tiongkok dan Taiwan terkait cybercrime. Mereka dibekuk di Surabaya, Bali, dan Jakarta belum lama ini.

Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto menambahkan, ratusan WNA tersebut berbagi peran dalam melancarkan aksi.

BERITA TERKAIT

"Ada yang sebagai sopir, ada yang sebagai pembantu, ada juga yang translator. Kami sedang mendalami ini bersama pihak terkait lainnya," jelasnya.

Baca: Calon Jemaah Haji dari Embakasi Pondok Gede Ini Gagal Berangkat karena Dianggap Hilang Ingatan

Menurut Didik, diduga ada peran warga Indonesia (WNI) dalam menyediakan tempat, fasilitas, serta peran lainnya.

"Mungkin kami terus melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami tengah melakukan koordinasi dengan kepolisian negara lain. Kemungkinan ada sindikat lain yang melakukan kejahatan semacam ini," paparnya. 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas