Indonesia Tunggu Permintaan Menengahi Konflik Thailand Selatan
Untuk menengahi konflik tersebut Amanantha mengatakan Indonesia bisa turut berkontribusi
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) Armanantha Nasir menjelaskan isu terorisme menjadi fokus semua negara di ASEAN.
Termasuk menghadapi konflik komunitas Islam yang terus terjadi di Thailand Selatan.
Untuk menengahi konflik tersebut Amanantha mengatakan Indonesia bisa turut berkontribusi dengan menunggu permintaan langsung dari Thailand dalam berbagai forum antarnegara ASEAN.
Termasuk Forum for East Asia and Latin America Cooperation (FEALAC) 29 Agustus sampai 1 September 2017 di Busan, Korea Selatan.
Konflik di Thailand Selatan disebut-sebut rawan dimasuki dan diperparah oleh jaringan Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
"Terorisme menjadi fokus bagi semua negara ASEAN, karena konflik terorisme seperti yang dilakukan ISIS di Marawi (Filipina) sudah terjadi bukan hanya di pagar rumah ASEAN, tetapi sudah di dalam rumah," katanya saat ditemui di Kantor Kemenlu, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017).
Untuk berkontribusi di dalamnya Indonesia mengatakan perlu peran aktif Thailand untuk mengkomunikasikan kondisi terkini konflik tersebut bersama negara lain di ASEAN.
Baca: Sempat Dijanjikan Novel Baswedan, Fahd El Fouz Ungkap Harus Jadi Tersangka Lagi Jika Ingin Dapat JC
"Kita lihat sejauh mana kebutuhan Thailand dan dari situ kita bisa lihat di mana Indonesia bisa berperan," ujar Armanantha.
Konflik di Thailand Selatan dilakukan oleh kelompok bersenjata yang menamakan diri dengan nama Barisan Revolusi Nasional (BRN) untuk memperjuangkan merdekanya tiga provinsi yakni Pattani, Yala, dan Narathiwat.