Tonny: Nggak Ada Uang Buat Pak Menteri, Ini Semua Tanpa Sepengetahuan Menteri
Saut tidak menampik jika pihaknya akan memanggil dan mendalami dugaan keterlibatan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kasus suap tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Suap diberikan Adiputra selaku Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK).
Basaria menuturkan PT AGK menggelontorkan uang Rp 20,7 miliar guna memenangkan tender proyek pengerukan pelabuhan tersebut. Proyek ini sudah berlangsung sejak 2016.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, modus suap terhadap Tonny merupakan modus baru. Di mana penyuap yaitu Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK) Adiputra Kurniawan memberikan uang dalam bentuk ATM.
"KPK membuka modus yang relatif baru, dalam OTT ini penyerahan uang dilakukan dalam bentuk ATM," kata dia.
KPK Dalami Kasus
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan penyidiknya akan terus mengembangkan kasus dugaan suap terkait perizinan dan proyek-proyek di Direktorat Jenderal Perhubungan (Hubla) Laut Kementerian Perhubungan yang menyeret Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono (ATB) sebagai tersangka.
Dalam pengembangannya, Saut tidak menampik jika pihaknya akan memanggil dan mendalami dugaan keterlibatan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kasus suap tersebut.
"Kita dalami dulu lah," ujar Saut Situmorang.
Saut menambahkan KPK tidak mau gegabah dalam menelusuri pihak-pihak lain yang yang terlibat termasuk menerima aliran dana.
Menurut Saut, pihaknya terus menguatkan bukti terkait suap tersebut.
"Nanti kita lihat, kan masih terus berkembang," tambahnya.
Senada dengan Saut, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan juga memastikan pihaknya dalam proses pengembangan kasus akan mendalami dugaan keterlibatan Menteri Budi Karya.
"Tidak menutup kemungkinan sepanjang ditemukan bukti baru," tegas Basaria.
Sementara itu kemarin penyidik lembaga antirasuah melakukan penggeledahan di beberapa tempat terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret Dirjen Hubla Antonius Tonny Budiono.