Polisi Pegang Bukti Foto Keterlibatan Tokoh Parpol dalam Sindikat Saracen
Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dalam proses penyidikan menemukan dugaan keterlibatan anggota partai politik di Saracen
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dalam proses penyidikan menemukan dugaan keterlibatan anggota partai politik yang terkait dengan Saracen.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kanit V Subdit III Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri AKBP Purnomo dalam Focus Group Discussion bertema "Dagangan Ala Lapak Saracen".
Namun menurut Purnomo, para anggota Saracen selalu menampik adanya keterlibatan parpol tertentu di kelompok Saracen.
"Kalau ditanya siapa yang pesan atau ada kaitan parpol, sebenarnya dalam bukti digital, ada gambar (foto) dari para tersangka yang bersama tokoh-tokoh parpol. Ketika ditanya, mereka ngakunya hanya fans," ujar Purnomo.
Baca: Mabes Polri Dalami Dugaan Suap yang Dilakukan Uber Indonesia kepada Oknum Polisi
Pihaknya masih terus mendalami keterlibatan parpol dalam kelompok Saracen meski hanya menggunakan foto sebagai petunjuk. Penyidik saat ini masih menelusuri keterlibatan anggota parpol tersebut dengan Saracen.
"Kalau dikaitkan ke penyidikan masih perlu pendalaman apakah dibalik (nama itu) mereka ini ada yang memesan," tambah Purnomo.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, penyidik menemukan sejumlah nama dalam laporan hasil analisis terkait transaksi keuangan kelompok Saracen.
Dari sejumlah nama tersebut, beberapa nama di antaranya merupakan orang yang dikenal publik. "Kira kira begitu (dikenal publik)," ujar Setyo.
Setyo mengatakan, penyidik akan segera menindaklanjuti temuan tersebut. Orang-orang yang ada dalam laporan itu akan dimintai keterangan untuk mengetahui perannya. "Belum tahu pasti perannya. Tapi disebut dalam LHA itu terkait dengan Saracen, maka harus diklarifikasi," kata Setyo.
Cek Kondisi Kejiwaan
Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri rencananya juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pimpinan kelompok penyebar ujaran kebencian Saracen, Jasriadi. Pemeriksaan tersebut rencananya akan dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Ya benar (diperiksa kejiwaannya)," kata Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Kombes Irwan Anwar.
Pemeriksaan kejiwaan Jasriadi dilakukan untuk kepentingan penyidikan. Irwan mengatakan bahwa penyidik akan menjemput Jasriadi dari Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri yang ada di Polda Metro Jaya.
"Anggota saya sudah persiapan ke PMJ. Untuk jemput Jasriadi, mau dibawa ke RS Polri," jelas Irwan.
Jasriadi dalam pemeriksaannya dinilai sangat tidak kooperatif. Pasalnya, setiap kali penyidik menginterogasi, para tersangka selalu memberikan keterangan yang berbeda-beda.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mendesak polisi untuk membuka nama-nama yang diduga menggunakan jasa Saracen tersebut. "Buka saja lah. Buka saja Saracen itu siapa, apakah dia mahluk hidup, apa dia seseorang yang memfitnah dan membuat chaos negara ini," kata Taufik.
Apalagi kata Taufik, tidak mungkin Saracen tidak digunakan untuk kepentingan politik. "Sudah tangkal proses, seadil-adilnya, sebuka-bukanya siapa di balik Saracen itu. Enggak mungkin ada ibu-ibu rumah tangga menggunakan Saracen," kata dia.
Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian jika diketahui ada anggota DPR yang terlibat sebagai pengguna jasa Saracen. "Ya serahkan pada hukum, enggak boleh itu (intervensi), siapa pun harus adil," tutur politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.(fah/why/wly)