''Kadang-kadang Menteri Lupa, Mereka Pembantu Presiden''
Saya kira sudah betul Presiden Jokowi, karena presiden fokus pembangunan, memberantas kemiskinan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koordinator Bidang Kesejahteraan DPP Partai Golkar Roem Kono, menyebutkan penegasan Presiden Joko Widodo kepada jajarannya bahwa dirinya lah selaku Panglima Tertinggi TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, patut diapresiasi.
"Saya kira sudah betul Presiden Jokowi, karena presiden fokus pembangunan, memberantas kemiskinan, pemerataan pembangunan, saya kira sudah tepat," kata Roem kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini melihat, sejumlah menteri pembantu Presiden Jokowi kurang melakukan koordinasi. Sehingga mengeluarkan pernyataan yang belum terkonfirmasi.
"Kadang juga saya lihat para menteri ada masalah teknis seperti jumlah pembelian senjata berbeda. Saya kira ini perlu diluruskan kemudian juga sinkronisasi antara para menteri pembantu presiden fokus," katanya.
Lebih lanjut Roem mengatakan, sudah seharusnya ada evaluasi kepada para menteri.
Menurutnya, para menteri, harus dapat membantu Jokowi dengan sebaik-baiknya.
"Saya kira presiden kita demokratis sekali, dia memberikan kebebasan para menteri. Tapi saya kadang kadang melihat menteri ini lupa, mereka ini pembantu presiden," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebelum menutup sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Presiden Joko Widodo siang ini, Senin (2/10/2017), meminta bawahannya untuk fokus bekerja.
"Sebagai Kepala Pemerintahan, kepala Negara, Panglima Tertinggi Angkatan Darat, Laut, Udara, saya ingin perintahkan kepada bapak ibu saudara-saudara sekalian fokus pada tugas masing-masing," ujar Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut didengar oleh seluruh jajarannya, termasuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang duduk di sisi kiri Presiden Jokowi.
Sosok Jenderal Gatot belakangan sering muncul di media lantaran sejumlah pernyataannya yang dianggap kontroversi, termasuk soal pengadaan senjata yang hingga kini masih menjadi polemik.
Terlihat Gatot fokus melihat ke bawah karena sibuk mencatat setiap poin-poin yang disampaikan Presiden Jokowi.
Gatot kebetulan duduk berdampingan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan.
Jokowi terus mengingatkan kepada jajarannya agar bisa bekerjasama dan bersinergi antarlembaga dan antarkementerian demi menjaga stabilitas politik menjelang tahun politik.
Baca: Penegasan Sebagai Panglima Tertinggi, Presiden Berharap Stabilitas Bisa Dijaga
"Terus kerjasama, terus bersinergi, jaga stabilitas politik, jaga stabilitas ekonomi, tingkatkan kinerja-kinerja kita, prestasi kita dalam mendukung semua program yang berkaitan dengan pembangunan negara kita," kata Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan kepada jajaran kementerian dan lembaga lainnya agar tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan menjelang tahun politik.
"Oleh sebab itu sekali lagi jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan, menimbulkan kontroversi. kita kerja saja sudah. bekerja saja," kata Jokowi.