Enam Hal Seputar Pernikahan Putri Presiden Joko Widodo
Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dan pasangannya Bobby Nasution akan digelar di Graha Sabha Buana, Rabu 8 November 2017.
Editor: Hasanudin Aco
Salah satu penarik becak yang akan bertugas Rabu (08/11) adalah Sarsiman, yang mengaku senang dan bangga karena melibatkan rakyat kecil dalam prosesi pernikahan Kahiyang.
"Pemeriksaan kesehatan seperti itu sangat bagus karena untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Sarsiman yang biasa mangkal di toko Luwes.
Sarsiman sudah menjaga kesehatan serta pola hidup sehat menjelang hari pelaksanaan pernikahan tersebut karena ingin ikut memeriahkan pernikahan putri Presiden Joko Widodo. Caranya?
"Saya akan mengurangi kegiatan di malam hari karena biasanya suka melek (begadang)," ujarnya.
5. Pembawa acara dan perias lokal
Serba lokal menjadi pilihan dari keluarga Jokowi untuk membantu kelangsungan acara mantunya. Lima pembawa acara atau MC berbahasa Jawa yang biasa disebut pambyawara dilibatkan, yaitu Widarsi Suranto, Umijatsih, Slamet Aby, Sarie Nugraha, dan Tauviq M. Widodo.
Taufiq Widodo -yang sudah lebih dari 30 tahun menjalani profesi pambyawara- mengaku tak ada persiapan khusus untuk memandu acara pernikahan ini.
"Keluarga Pak Jokowi tidak ada permintaan khusus. Mereka memang keluarga yang sederhana kok. Kalau Jawa yang lumrahnya bagaimana (sesuai standar Jawa)," jelasnya.
Perias serta desainer busana pernikahan ini juga berasal dari lokal Solo -yaitu Sumaryomo, Conny Supriyanto, Topo Broto, Santi, Waluyo- sedangkan desainernya adalah Hanif Nanjaya dan Tuty Adib.
6. Sajian sate kere
Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan sajian makanan untuk pernikahan adiknya adalah menu Jawa, seperti tengkleng, sate kere, cabuk rambak, gudeg, nasi liwet, serabi, dan ledre.
"Menunya standar tradisional Jawa. Enggak ada makanan Sumatra, karena mereka (tamu dari keluarga Bobby) juga pastinya ingin merasakan makanan Jawa," kata Gibran.