Sudirman Said: Tanpa Integritas Pemimpin Bukan Apa-apa
Pencapaian tertinggi seorang pemimpin, menurut Sudirman, adalah ketika berhasil menghela perubahan ke arah yang lebih baik.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, pemimpin bisa diibaratkan seperti pabrik, bukan gudang. Pabrik menghasilkan sesuatu, memberi nilai tambah pada benda dan barang. Sementara gudang fungsinya hanya menyimpan, tidak mengubahnya.
"Balok masuk pabrik keluar jadi meja, kursi, dan barang-barang lain. Sementara balok masuk gudang keluar tetap sebagai balok," kata Sudirman Said dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/11/2017).
Pencapaian tertinggi seorang pemimpin, menurut Sudirman, adalah ketika berhasil menghela perubahan ke arah yang lebih baik. Memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat yang dipimpinnya.
Sudirman menjelaskan, para pemimpin zaman dahulu ketika berpolitik diniatkan untuk memberi. Berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
"Kalau sekarang berpolitik untuk berebut. Berebut kekuasaan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak, tetapi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya,. Padahal politisi sekarang sudah difasilitasi, sudah dicukupi. Tapi masih saja cari-cari celah untuk memperkaya diri," ujar Sudirman.
Dalam pandangan Sudirman, pemimpin itu soal perilaku. Bukan karena jabatan atau kedudukan lantas disebut pemimpin. "Kalau karena jabatan dan kedudukan itu namanya pimpinan, bukan pemimpin," ucapnya.
Sudirman menuturkan, perilaku pemimpin yang utama dimiliki adalah integritas. Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi.
"Tanpa integritas pemimpin itu bukan apa-apa, nothing," tuturnya.
Masih kata Sudirman, selain integritas, pemimpin harus memiliki kompetensi. Memiliki kemampuan, keahlian, dan pemahaman terhadap organisasi dan kerja.
"Dengan kompetensi, seorang pemimpin dapat mengambil keputusan dengan benar," imbuhnya.