Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

60.049 Jiwa Mengungsi Di 214 Titik Pengungsian di Bali Akibat Erupsi Gunung Agung

Sedikitnya 60.049 jiwa mengungsi di 214 titik pengungsian karena ancaman erupsi Gunung Agung.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 60.049 Jiwa Mengungsi Di 214 Titik Pengungsian di Bali Akibat Erupsi Gunung Agung
TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Gunung Agung. 

Baca: Siklon Tropis Dahlia Melemah, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Hal ini mengindikasikan adanya pendinginan dan penebalan di bagian atas tumpukan lava yang telah terlebih dahulu memenuhi kawah.

"Jadi dahulu kita mendapatkan data pertumbuhan lava ke kawah gunung agung mencapai 36 meter kubik per detik, dan saat ini sudah mulai melambat," katanya.

Perlambatan tersebut bisa disebabkan dua hal.
Pertama, tumpukan lava yang telah mencapai permukaan lebih dahulu mngalami pendinginan dan semakin menebal.

Kedua, bisa juga dikarenakan dinamika gunung api itu sendiri.

"Kita tidak bisa meprediksi cepat atau lambat ini, kita hanya bisa memonitoringnya. Saat ini di kawah, estimasi lava masih sebanyak 20 juta ton," Jelas Devy, Selasa (4/12/2017).

Meskipun demikian, pihak PVMBG tidak bisa menyebut kondisi ini menandakan aktivitas vulkanik gunung Agung sudah menurun.

BERITA TERKAIT

Meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan magma ke permukaan, namun tim PVMBG masih mengukur terjadinya gempa vulkanik yang cukup tinggi, termasuk gempa low frekuensi.

Dalam 24 jam terkahir, alat seismograf PVMBG mencatat sekitar 26 gempa vulkanik baik dalam maupun dangkal dan lebih dari 20 kali gempa low frekuensi.

Gempa vulkanik mengindikasikan masih adanya tekanan berlebih pada gunung Agung, sementara gempa low frekuensi mengindikasikan masih adanya aliran infusi magma yang berusaha bergerak menuju permukaan.

"Gempa-gempa ini justru mengindikasikan gunung Agung belum benar-benar istirahat. Namun, tetap bergejolak di dalam. Terlebih gempa low frekuensi yang kita rekam semakin dominan. Pusat gempa ini bisanya terjadi di kedangkalan," ungkap Devy.

Hal serupa juga terpantau dari data Geokimia.

Berdasarkan hasil pengukuran terbaru, kadar gas magmatik So2 (Sulfus Dioksida) di sekitar kawah gunung Agung mencapai 1300 ton.

Jumlah ini jauh berkali lipat dari pengukuran tanggal 2 Desember yang berjumlah 300 ton.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas