Hadi Tjahjanto Adalah Penerbang Pesawat Ringan, Jalan Tuhan Jadi Panglima TNI
Dia hanya sebagai penerbang angkut pesawat kecil Casa. Sekali, TNI AU pernah dipimpin oleh seorang pilot Helikopter.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tubuh internal TNI Angkatan Udara sejak lama tidak ada yang bisa menduga bahwa perwira muda Hadi Tjahjanto kelak menjadi kepala Staf TNI Angkatan Udara atau bahkan menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hadi yang merupakan Angkatan 1986 Akabri saat menjalani karir sebagai perwira pertama dan perwira menengah bukanlah siapa-siapa di tubuh TNI Angkatan Udara.
Bagaimana tidak, Hadi saat itu hanyalah sebagai pilot atau penerbang biasa. Jika kebiasaan pejabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara adalah penerbang top atau fighter, kelas Hadi masihlah jauh.
Dia hanya sebagai penerbang angkut pesawat kecil Casa. Sekali, TNI AU pernah dipimpin oleh seorang pilot Helikopter.
"Sekarang Pak Hadi dari penerbang pesawat Casa kemudian ditugaskan jadi penerbang pesawat angkut ringan Casa di Skuadron Empat Abdul Rachman Saleh. Orang sudah melihat sebelah mata. Tapi Tuhan berkata lain. Beliau baru Sertijab ini jadi Panglima TNI," kata bekas Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto dalam diskusi bertajuk "Panglima TNI di Era Politik, di Menteng, Jakarta, Sabtu (9//12/2017).
Baca: PM Israel: Saya Bilang pada Trump, Sahabatku, Anda Mencetak Sejarah
Dwi merupakan senior Hadi. Dwi adalah angkatan 1983. Sebagai seorang senior, dia ingat betul hingga tahun 2000-an tidak ada yang mengenal Hadi baik ditinjau dari segi jabatan.
Hadi bahkan mendapatkan pangkat bintang satu saat bertugas di Badan SAR Nasional, sebuah institusi di luar TNI. Di sini lah titik balik kenaikan pangkat dan jabatan Hadi.
Dia kemudian menjadi Kepala Dinas Penerangan TNIAngkatan Darat, Sekretaris Militer Presiden Joko Widodo bahkan menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Kembali lagi, Dwi mengatakan itu sudah menjadi jalan Tuhan.
Dwi mengatakan karir Hadi bisa saja tidak secemerlang ini andaikata keinginan Hadi untuk menjabat sebagai Komandan Lanud Husein Sastranegara Bandung dikabulkan.
Hadi menginginkan bertugas di Bandung. Namun TNI AU menugaskan dia menjadi Komandan Lanud di Adi Sucipto, Solo.
Saat menjadi Danlanud itulah dia sering bertemu dengan Joko Widodo yang menjabat sebagai Walikota Solo.
Dwi percaya jalan Tuhan yang membawa Hadi ke Solo dan berteman dengan Joko Widodo. Joko Kemudian meninggalkan Solo dan mencoba peruntungan di Pilkada DKI dan menang sebagai gubernur pada tahun 2012.
Joko Widodo kemudian mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilihan Presiden pada tahun 2014 dan menang. Jadi praktis, kenaikan pangkat Hadi tidak bisa dinafikkan karena unsur Presiden Joko Widodo.
"Pak Hadi sendiri saat itu kaget, berontak dalam hati. 'Kenapa saya pengen ke sini kok jadi ke sana?' Itu yang saya bilang kehendak Tuhan, barang kali itu lah takdirnya. Kalau saja ke Husein ceritanya bisa lain," ungkap Hadi.
Hadi tadi pagi telah resmi memegang tongkat komando Panglima TNI usai serah terima jabatan dengan Jenderal Gatot Nurmantyo.