Soal Buku Pelajaran Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel, Din Syamsuddin: Kecolongan yang Memalukan
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin angkat bicara soal adanya buku pelajaran sekolah yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin angkat bicara soal adanya buku pelajaran sekolah yang menuliskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Din mengaku begitu mengetahui kabar beredarnya buku tersebut, ia langsung meminta konfirmasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Baca: Mogok Bicara, Selama 30 Menit Persidangan Setya Novanto Hanya Keluarkan 24 Kata
"Ya, saya sudah mengkonfirmasi, ke bapak mendikbud, buku pelajaran tersebut sudah beredar sejak 2008," ujar Din di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka, Selatan, Rabu, (13/12/2017).
Menurut Din terbitnya buku tersebut merupakan suatu kecolongan.
Baca: Kadis SDA DKI Sebut Banjir di Jalan Protokol Jakarta Akibat Pembangunan LRT Hingga Tol Becakayu
Sehingga, harus ditarik dari peredaran dan dihapus dari halam Kementerian Pendidikan.
"Ini suatu kecolongan yang memalukan," katanya.
Menurutnya pemerintah harus mengawasi konten dalam buku yang diedarkan.
Pemerintah harus hati-hati, karena persoalan konten buku yang kontroversial bukan kali ini saja terjadi.
Baca: Aksi Bejat Pria Ini Terungkap Setelah Bocah 5 Tahun Mengeluh Perih Kepada Ibunya Saat Mandi
"Ada kasus-kasus lain, tentu dengan isu lain, bukan isu yerusalem," katanya.
Sebelumnya beredar buku IPS untuk kelas enam SD terbitan Yudistira yang isinya mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pihak penerbit lalu memberikan klarifikasi bahwa data dalam buku tersebut diambil dari internet world population data sheet 2010, dan tidak mengetahui jika masalah Ibu Kota tersebut masih menjadi perdebatan.
Tidak hanya berbentuk cetak, buku tersebut juga ada yang bebentuk E book dan tertaut di halan website Kementerian Pendidikan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.