Pencabutan Dukungan Golkar Terhadap Ridwan Kamil Sudah Bisa Diduga
Ujang menilai pencabutan dukungan dari partai berlambang pohon beringin itu sudah bisa diduga.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengaku tak heran dengan pencabutan dukungan partai Golkar terhadap Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Ujang menilai pencabutan dukungan dari partai berlambang pohon beringin itu sudah bisa diduga. Alasannya tak lain adalah karena perubahan Ketua Umum di partai Golkar.
"Pencabutan dukungan tersebut sudah bisa diduga sebelumnya. Karena perubahan ketua umum partai Golkar yang sekarang dipegang Airlangga Hartarto," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (19/12/2017).
Keputusan Golkar mencabut dukungan dari Ridwan Kamil, kata Ujang, adalah sebuah langkah yang tepat.
Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta ini menyatakan apabila mengusung Ridwan Kamil, Golkar mendapatkan sebuah kerugian di mata publik, lantaran mendukung Calon Gubernur yang bukan berasal dari kadernya.
Baca: Ombudsman RI Terima Laporan Napi Jalani Pemidanaan di Rumah Tahanan
Disinggung mengenai pandangan masyarakat terkait siapa Golkar yang terkesan plin plan, Ujang mengatakan bisa saja masyarakat menilai seperti itu.
"Tapi demi menjaga soliditas internal pencabutan tersebut harus dilakukan," ungkapnya.
Jika Golkar masih mendukung Ridwan Kamil, Ujang memprediksi kader lain di Golkar akan bergejolak. "Dan ketua umum baru Golkar bisa dianggap tidak aspiratif," kata Ujang.
Di sisi lain, pencabutan dukungan oleh Golkar terhadap Ridwan Kamil sangat merugikan pihak Walikota Bandung itu.
Tak lain karena Golkar memiliki 17 kursi, paling banyak dibandingkan partai lain yang juga mengusung Ridwan Kamil.
Namun, dengan dukungan partai yang tersisa, Ridwan Kamil tetap diperkirakan mampu memperebutkan posisi nomor satu di Jabar itu.
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar telah menarik rekomendasi pencalonan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil alias 'Kang Emil' sebagai calon Gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
Penarikan rekomendasi itu tertulis dalam surat yang diterbitkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Golkar, pada Minggu, 17 Desember 2017.
Kang Emil pun kini hanya didukung tiga partai yakni PPP, PKB dan Nasdem, dimana ketiga partai tersebut memiliki kursi di DPRD Jabar.
Diketahui, PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, dan Nasdem 5 kursi, sehingga total terdapat 21 kursi. 21 Kursi tersebut dinyatakan cukup untuk mengusung Kang Emil sebagai calon Gubernur Jawa Barat.