Cerita di Balik Penentuan Cagub Jabar dari PDIP: Mega Sempat Ngamuk dalam Rapat
Sambil berkelakar, bahkan ia sempat mengatakan bahwa jika dirinya sudah menjadi "Banteng" maka bawahannya tidak ada yang berani untuk menolak
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku sempat 'ngamuk' saat rapat penentuan pasangan Pilkada Jawa Barat.
Pasalnya, Megawati tidak setuju dengan calon yang diajukan oleh kadernya di partai.
Hal itu diungkapkannya dalam pidatonya di acara Pengumuman Enam Cagub dan Cawagub di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Minggu (7/1/2018).
Baca: SBY Ingatkan Anggota TNI-Polri Aktif yang Ikut Pemilu Agar Taat Aturan
Baca: Inilah Nama Perwira TNI AU yang Berpeluang Jadi KSAU Gantikan Marsekal Hadi
"Saya waktu ngomongi Jawa Barat, saya kan ngamuk-ngamuk terus. Karena saya kan begitu. Yang ini aja deh Bu, ntar gabung sama yang itu. Tidak! Kalau saya udah mulai keluar yang namanya ya itu, saya nggak bisa ngomong, saya ini "Banteng" si ya," kata Megawati.
Sambil berkelakar, bahkan ia sempat mengatakan bahwa jika dirinya sudah menjadi "Banteng" maka bawahannya tidak ada yang berani untuk menolak keputusannya.
"Tapi perilaku "Banteng" kalau saya udah mulai keluar "kumis". Saya bilang sekali lagi, tidak! Tidak! Nah gitu. Kalau udah ngomong gitu nggak ada yang berani dah. Haduh, minta ampun," kata Megawati diiringi tawa para peserta acara tersebut.
Saat memilih pasangan Pilkada Jawa Barat, Megawati juga memantau calon-calon yang diajukan partai lain.
"Bayangkan, saya kan ngeliatin terus kan siapa nih yang jadi kandidat dari yang di 'sebelah sana'," kata Megawati.
Dalam acara tersebut, Megawati untuk memberi tugas tersebut kepada Ketua DPD Jawa Barat Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Anton Charliyan sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Barat.