Rita Widyasari Bantah Tas yang Disita KPK Seluruhnya Asli
Sambil tersenyum dan sesekali tertawa ia mengungkapkan bahwa tas berbagai merek tersebut dibelinya dari berbagai tempat.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
"Tas bermerk sejumlah 40 buah, sepatu, jam tangan, koper dan perhiasan lainnya juga kami sita. Ini semua asli dan ada sertifikatnya," kata Laode.
Dalam kesempatan lain, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan bahwa KPK masih melakukan perhitungan dan pengecekan terhadap seluruh aset Rita yang disita.
"Tapi nanti kita juga perlu penghitungan dan pengecekan terlebih dahulu terhadap seluruh (aset) yang disita," kata Febri di Gedung KPK Merah Putih, Kuningan, Jakarta pada Jumat (19/1/2018).
Ia juga mengatakan bahwa di hari yang sama dengan pemeriksaan Rita di gedung KPK pada Jumat (19/1/2018) di daerah juga dilakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi terkait dugaan gratifikasi dan TPPU tersebut.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mendalami lebih lanjut indikasi-indikasi penerimaan terhadap tersangka atau melalui pihak lain termasuk Khairudin.
"Kami mendalami lebih lanjut indikasi-indikasi penerimaan terhadap tersangka atau melalui pihak lain termasuk di sini KHR. Dan juga kita dalami terkait kepemilikan aset dalam Tindak Pidana Pencucian Uang ini," kata Febri.
Febri juga mengatakan bahwa tambang yang dimiliki oleh Rita serta aset-aset lain yang berkaitan dengan kasus gratifikasi dan TPPU tersebut menjadi fokus dari penyidikan KPK.
"Tapi kita memang mendalami lebih lanjut sejauh mana relasi penerimaan, atau dugaan penerimaan gratifikasi tersebut dengan perizinan sawit dan juga kegiatan pertambangan di sana. Itu juga memang jadi concern dalam proses penyidikan itu di KPK,"
Menurut Febri, aset-aset yang dimiliki Rita tersebut menjadi bagian penting dalam proses penelusuran aliran dana terkait kasus gratifikasi dan TPPU oleh Bupati Kukar tersebut.
"Aset-aset yang kita temukan ini menjadi bagian penting dalam proses penelusuran kemana uang hasil dari tindak pidana korupsi tetsebut dan digunakan oleh tersangka dan mungkin ini akan membutuhkan waktu untuk proses penelusuran lebih lanjut," ujar Febri.