Sri Mulyani: Narkoba Mengganggu Perekonomian dan Daya Beli Masyarakat
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut peredaran narkoba di Indonesia sangat mempengaruhi perekonomian.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut peredaran narkoba di Indonesia sangat mempengaruhi perekonomian.
Hal tersebut disampaikannya saat menggelar konfrensi pers pengungkapan peredaran narkoba di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018).
Baca: Politikus PDIP Prediksi Partai Abal-abal Bakal Lolos Jadi Peserta Pemilu karena Putusan MK
"Jelas menggangu ekonomi, pasar narkoba itu underground economy ilegal yang transaksinya tidak terekam," kata Sri Mulyani.
Selain itu, Sri mengatakan dampak narkoba membuat daya beli masyarakat menurun.
Baca: Djanur Siap Berikan Persaingan Kontra Mantan Klub Persib
Narkoba juga membuat efek negatif pada produktivitas dan kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda.
Ia meminta masyarakat untuk awas dengan peredaran narkoba. Hal itu bisa dimulai dari lingkungan sekitar.
Sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berada di bawah Kementerian Keuangan menggagalkan peredaran 40 kg sabu di Aceh yang berasal dari Penang, Malaysia. (*)