Mensos: Pengembangan Kehidupan Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Asmat
Rapat yang dipimpin oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membahas tentang kondisi dan tindak lanjut KLB
Editor: Hendra Gunawan
Sementara 22 distrik lainnya masih belum berkembang dan di antaranya masih terisolasi. Upaya konkrit penanganan KLB dan Gizi Buruk perlu dilakukan secara berkesinambungan dan tuntas.
Tahun 2018, Kementerian Sosial telah merencanakan berbagai program untuk Kabupaten Asmat.
Pertama, papar Idrus, Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) dengan nilai bantuan tahun 2018 sebesar Rp. 3,1 Milyar.
Program ini memberikan manfaat untuk perubahan sikap dan perilaku warga asmat yang umumnya masih terbelakang dalam hal adat istiadat dan kehidupan sehari hari.
Kedua, lanjutnya, Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di Distrik Agats sejak tahun 2017, sebanyak 175 KPM telah mendapat bantuan PKH.
Tahun 2018, PKH diperluas kepesertaannya menjadi 391 KPM. Total bantuan PKH sd Tahun 2018 sebesar Rp. 87,5 Juta.
"Untuk Distrik lainnya masih dalam proses rekrutmen pendamping dan validasi data calon KPM," lanjut Idrus.
Selanjutnya yang Ketiga adalah Program Bantuan Pangan dan Pemberian Makanan Tambahan selama 1000 hari di Distrik Agats bagi ibu-ibu yang hamil dan mempunyai anak balita.
"Kemudian ada program Fasilitasi pembentukan Taruna Siaga Bencana, Kampung Siaga Bencana dan Penguatan Kearifan Lokal agar mitigasi bencana, layanan tanggap darurat dan mobilisasi bantuan sosial dapat terlaksana secara efektif," pungkas Idrus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.