Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Happy Bone Tanggapi Pernyataan SBY: Tidak Benar Dituntut, Terbukti Terima Konsekuensi

Happy Bone Zulkarnaen menyatakan apa yang dikatakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Happy Bone Tanggapi Pernyataan SBY: Tidak Benar Dituntut, Terbukti Terima Konsekuensi
TRIBUNNEWS.COM/Yanuar Nurcholis Majid
Politisi Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen 

Wartawan TribunJakarta.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Politisi Senior Partai Golong Karya (Golkar), Happy Bone Zulkarnaen menyatakan apa yang dikatakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ditujukan kepada mantan Ketum Golkar, Setya Novanto dikembalikan ke ranah hukum. "Saya tidak begitu mengikuti, tapi itu termasuk ranah hukum, serahkan ke hukum," ucap Happy, Rabu (7/2/2018). 

Happy menambahkan jika benar apa yang disampai Novanto dalam buku catatannya terdapat nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tersangkut korupsi pengadaan E-KTP, kedua belah pihak harus bisa menerima kosekuensinya.

 "Kalau tidak benar musti dituntut, dan kalau terbukti harus menerima kosekuensinya. Yang terpenting kita kembalikan ke hukum yang berlaku," ucap Happy.

Diberitakan sebelumnya SBY menilai perilaku mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto ibarat peribahasa "Air susu dibalas dengan air tuba". Hal tersebut terkait perilaku yang tidak menyenangkan dari Novanto, sehingga SBY mendukung Ibas untuk memperoleh hak keadilannya. 

Saat menggelar jumpa pers, Selasa (6/2) kemarin SBY yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini mengatakan, ia pernah meminta kader Demokrat untuk tidak merisak Novanto atas rentetan musibah yang menimpa mantan Ketua DPR itu.

"Waktu Pak Setya Novanto di-bully, macem-macem bully-annya dulu, dari ICU, kemudian sehat walafiat, kemudian kecelakaan, kemudian luka-luka banyak benjolannya, semua saya larang. Teman-teman, Saudara-saudara jangan ikut-ikutan melakukan bully. Tidak baik, tidak baik. Tapi, tampaknya air susu dibalas dengan air tuba," kata SBY.

"Dia juga warga negara. Sudah terlalu banyak fitnah yang dialami. Mari kita berikan jalan juga bagi seorang Edhie Baskoro Yudhoyono untuk mendapatkan keadilannya," pungkas SBY.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya Senin (5/2/2018), terlihat di buku tersebut ada sebuah kalimat menonjol, yakni "Justice Collabolator", yang ditulis dengan tinta hitam dan disertai tiga tanda seru. Selain kata Justice Collabolator, ada juga tulisan "Nazaruddin" dengan garis ke bawah, USD 500.000. Kata lainnya adalah "Ibas" dan "Ketua Fraksi".

Ditanya lebih lanjut soal apakah Ibas yang dimaksud adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono?  Setya Novanto menjawab, "No comment."

Ditanya soal apakah pihaknya juga akan meminta agar Puan Maharani, yang saat proyek e-KTP bergulir masih menjabat sebagai ketua Fraksi PDI Perjuangan, untuk dihadirkan di persidangan, jawaban Setya Novanto sama. "No comment-lah," ujarnya.

Setelah tersorot media soal catatan tangan di buku hitamnya, Setya Novanto menyembunyikan catatan tersebut. Dia bahkan tidak lagi menulis di buku catatan tersebut, melainkan menulis di lembaran kertas. Mantan Ketua DPR ini mengakui dirinya trauma karena tulisan tangannya kembali terungkap di media.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas