Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alumni UI Akan Gelar Konvensi Presiden, Akbar Tandjung: Menghidari Capres Tunggal

Jika hanya ada calon tunggal, rakyat dipaksa mendukung calon yang ada yang belum tentu sesuai pilihan hati dan nuraninya.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Alumni UI Akan Gelar Konvensi Presiden, Akbar Tandjung: Menghidari Capres Tunggal
Akbar Tandjung dan SOLUSI UI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Akbar Tanjung, sepakat dengan pendapat dan sikap para profesional muslim alumni Universitas Indonesia yang tergabung dalam SOLUSI UI (Solidaritas Mulsim Alumni UI) untuk menolak calon tunggal pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Sebab dalam sistem demokrasi yang sedang kita anut saat ini, harus selalu ada kompetisi. Adanya beberapa pasangan Capres dan Cawapres memberikan rakyat sebagai pemilik suara memilih yang terbaik untuk memimpin bangsa dan negara.

Jika hanya ada calon tunggal, rakyat dipaksa mendukung calon yang ada yang belum tentu sesuai pilihan hati dan nuraninya.

“Kita harus menyuarakan makna dan tujuan demokrasi. Dalam demokrasi harus ada kompetisi. Karena itu, dalam pemilihan Presiden di 2019 mendatang, jangan sampai ada pemilihan calon tunggal, “tegas mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung bersama jajaran Pengurus SOLUSI UI yang dipimpin Ketua Umum SOLUSI UI, Sabrun Jamil, di Sekretariat Akbar Tanjung Institute, Pancoran Jakarta Selatan seperti tertulis dalam keterangan persnya, Rabu (7/3/2018).

Menurut Ketua Umum SOLUSI UI Sabrun Jamil, untuk mencegah terwujudnya skenario Calon Tunggal dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang, SOLUSI UI akan berinisiatif mengadakan Konvensi Calon Presiden (Capres) 2019.

Dalam Konvensi Capres 2019 tersebut, SOLUSI UI akan mendorong dan mendukung para politisi dan negarawan alumni UI yang bertaqwa, teruji integritasnya dan jauh dari perbuatan-perbuatan tercela termasuk didalamnya tidak ada indikasi pernah atau akan melakukan tindak pidana korupsi, untuk menjadi Calon Presiden maupun Calon Wakil Presiden.

“Dalam Politik, kekuasaan cenderung disalah gunakan. Karena itu kekuasaan selain harus diawasi juga ada check and balance. Juga harus ada kompetisi. Nah untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan sekaligus untuk mendukung adanya check and balance serta kompetitivenes, SOLUSI UI akan mengadakan Konvensi Capres 2019. Kami mendukung dan mendorong, para politisi dan negarawan yang berkualitas, berahlak mulia, dan bertigeritas untuk maju menjadi pasangan Capres dan Cawapres, bersaing dengan Bapak Joko Widodo yang diperkirakan akan maju lagi dalam Pilpres 2019 mendatang,” papar Sabrun Jamil.

BERITA TERKAIT

Di tempat yang sama, Sekjen SOLUSI UI Eman Sulaeman Nasim menuturkan, saat ini Universitas Indonesia memiliki banyak alumni yang pantas dicalonkan menjadi Presiden atau Wakil Presiden. Selain sudah lama berkiprah di dunia politik praktis baik duduk di pemerintahan pusat dan daerah, juga dengan menjadi anggota parlemen dan senator.

Juga di dunia profesional. Alumni-alumni UI yang pantas untuk didorong menjadi Capres atau Cawapres antara lain Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Pendiri dan pemilik CT Corps Chairul Tanjung, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Almuzamil Yusuf, Ketua Tim Pemenangan Anies Sandi Mardani Ali Sera, Wakil Ketua DPR RI Dr Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Dr Moeldoko.

Menurutsnya, selain itu, juga ada Dekan FIA UI yang juga mantan wakil menteri Prof Dr Eko Prasojo, ada senator yang sangat peduli pada umat Islam Fahira Idris, ada Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mbak Puan Maharani serta Ketua umum ILUNI UI Arief Budhy Hardono.

Mereka semua pantas didukung memimpin bangsa dan negara ini baik sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto atau berpasangan dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Jawa Barat 2 (dua) Priode Ahmad Heriawan, bersaing dengan Bapak Jokowi.

"Soal siapa yang akan dipilih, kita serahkan kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dalam Pilpres mendatang. Asalkan jangan ada kecurangan,” papar dosen UI dan INSTITUT STIAMI Eman Sulaeman Nasim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas