Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Sambut Baik Pertemuan Delegasi Korea Selatan Dengan Pemimpin Korea Utara

Pertemuan dua Korea tersebut memberikan harapan baru bagi terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indonesia Sambut Baik Pertemuan Delegasi Korea Selatan Dengan Pemimpin Korea Utara
Reuters
(Reuters/Jung Yeon-je/Pool) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyambut baik hasil-hasil positif dari kunjungan dua hari utusan khusus Presiden Korea Selatan ke Korea Utara baru-baru ini.

Pertemuan dua Korea tersebut memberikan harapan baru bagi terwujudnya perdamaian di Semenanjung Korea.

Demikian dirilis Kementerian Luar Negeri RI dalam lamannya Kemlu.go.id, Kamis (8/3/2018).

Pemerintah Indonesia mendukung sepenuhnya upaya-upaya ke arah perbaikan dalam hubungan antar kedua Korea, termasuk khususnya rencana penyelenggaraan Pertemuan Tingkat Tinggi di antara kedua pemimpin Korea pada bulan April.

Pemerintah Indonesia konsisten pada pendiriannya mengenai pentingnya kawasan Semenanjung Korea yang bebas senjata nuklir.

"Dan karena itu, menyerukan kepada semua pihak untuk bekerjasama ke arah itu," cetus Kemlu.

Hal senada juga disampaikan Pemerintah Rakyat Tiongkok (RRT) menyambut baik rencana kunjungan delegasi Korea Selatan ke ibukota Korea Utara.

BERITA REKOMENDASI

"Kami percaya itu adalah hal yang baik, dan berharap akan ada hasil yang positif pertemuan tersebut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RRC, Geng Shuang dalam konferensi pers, Senin (5/3/2018).

Kantor Presiden Korea Selatan mengumumkan bahwa utusan akan bertemu Senin malam dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

RRC telah lama menyerukan dimulainya kembali pembicaraan antara Korea Utara dan negara-negara lain yang terlibat dalam ketegangan di nuklir dan program-program rudal Kim Jong Un.

RRC pun telah menandatangani sanksi baru ekonomi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) terhadap Korea Utara.

Meskipun masih memberikan catatan bahwa langkah tersebut harus hati-hati dan hanya berfungsi sebagai sebuah ajakan untuk negosiasi.

"Kami berharap semua sisi akan menjadi gambaran besar tentang perdamaian dan stabilitas serta membuat upaya bersama tidak hanya untuk lebih baiknya hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Tetapi ini untuk prestasi awal denuklirisasi dan perdamaian dan stabilitas abadi di Semenanjung Korea,"kata Geng.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas