Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Vicky Shu Dipisahkan Dari Korban First Travel, Karena Pernah Ikut Promosi

Aktris sekaligus penyanyi Vicky Shu hadir sebagai saksi dalam sidang tiga terdakwa bos First Travel Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Nurmulia Rekso Purnomo

"Perkara sudah dipisahkan antara pihak promosi dan dan korban dan Vicky Shu ini termasuk kepada pihak promosi di sini. Vicky Shu sebagai pihak promosi," kata Hakim.

Usai menyepakati hal tersebut, ke-9 saksi diperisalakan untuk keluar persidangan.

Sedangkan, Vicky Shu duduk sendiri di kursi persidangan untuk dimintai keterangan.

Vicky Shu diketahui sudah diperiksa di Bareskrim Polri pada (27/9/2017) lalu.

Dia dimintai keterangan menjadi saksi terkait dengan MoU antara dirinya dengan pihak First Travel.

Vicky Shu diduga mempromosikan First Travel dengan cara mengabadikan setiap momen dalam perjalanan umrahnya yang menggunakan fasilitas VIP lalu memposting minimal dua kali sehari di media sosial dengan hashtag First Travel.

Selain Syahrini dan Vicky Shu, nama artis Ria Irawan, Merry Putrian dan almarhumah Julia Perez juga ikut disebut-sebut ikut mempromosikan First Travel pada saat melakukan perjalanan umrahnya.

BERITA TERKAIT

Dalam dakwaan Jaksa, bos First Travel Andika dan istrinya, Annisa didakwa melanggar pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat 1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP dan pasal 372 KUH junto pasal 55 ayat 1 KUHP junto pasal 64 ayat 1 KUHP dan pasal 3 Undang - Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang junto pasal 55 ayat (1) KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sementara, terdakwa Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki, adik Annisa djerat pasal 378 KUHP junto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto pasal 64 ayat (1) KUHP atau pasal 372 KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP, pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

Adapun total kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 905,33 miliar dari total 63.310 calon jemaah umrah yang gagal diberangkatkan.

Ketiga terdakwa terancam hukuman penjara 20 tahun lebih sampai seumur hidup.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas