Trik Kalla Menjadi Juru Pendamai Konflik, Kalla: Saya Membaca Selama 2 Minggu
Kalla menceritakan untuk menyelesaikan konflik di satu daerah, dirinya meminta waktu khusus selama 2 minggu
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla terkenal sebagai juru perdamaian konflik-konflik di Indonesia.
Penyelesaian konflik di Poso Sulawesi Tengah, Ambon Maluku, serta kedamaian di Tanah Rencong, Aceh, berkat tangan dingin seorang putera kebanggaan Sulawesi Selatan ini.
Kalla menceritakan untuk menyelesaikan konflik di satu daerah, dirinya meminta waktu khusus selama 2 minggu, agar berkonsentrasi mencari sumber informasi dan pengetahuan mengenai situasi kondisi daerah konflik itu.
Kalla menghabiskan waktu itu untuk membaca secara detail keadaan daerah konflik termasuk membaca buku sastra.
"Saya selalu mengatakan berikan waktu 2 minggu, saya ingin membaca detailnya, semua apa yang terjadi sebenarnya, termasuk buku sastra dan buku sejarah lama Aceh, saya baca semua," kata Kalla disambutan pembukaan rakornas perpustakaan di Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018).
Baca: Anies Terancam Dinojobkan Jika Tak Ikuti Rekomendasi Ombudsman Soal Tanah Abang
JK memerintahkan stafnya untuk mencari buku, semua informasi, serta pengetahuan apapun yang ada hubungan dengab wilayah konfliknya dahulu seperti wilayah Aceh, Poso, Ambon.
"Jadi ajudan saya kemana-mana waktu itu selalu membawa tas hitam. Orang menegur apa isi tas itu, saya bilang itu buku. Kalau malam di suatu daerah saya membaca buku sejarah," ungkap Kalla.
Sehingga, dengan mengetahui secara detail kondisi real daerah konflik, penyelesaian konflik kata Kalla bisa menjadi tepat.
"Konflik Ambon, Poso, Aceh dikira soal agama bukan soal agama tapi keadilan politik, di Aceh juga intinya soal keadilan ekonomi, bukan soal agama. Maka kita selesaikan dua hal, masalah politiknya kemudian pemahaman agamanya kita perbaiki, dua hal itu saya dapatkan dari buku," jelas JK.
Penyelesaian konflik Kalla tak hanya diakui didalam negeri namun juga di dunia internasional.
Penyelesaian damai dengan GAM, yang melahirkan MoU Heshinki saat menjabat Menteri Koordinator bidang Kesejateraan Rakyat (Menko Kesra) diakui dunia internasional.
Saat ini, Jusuf Kalla dan Pemerintah Indonesia sedang menjadi jembatan perdamaian di Afghanistan.