Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IDI Pecat Dokter Terawan, Metode Cuci Otak, Kesaksian Pasien, hingga Seruan #SaveDokterTerawan

Dokter Terawan mulai terkenal lantaran praktek terapi cuci otak dalam penyembuhan penyakit stroke.

Editor: Suut Amdani
zoom-in IDI Pecat Dokter Terawan, Metode Cuci Otak, Kesaksian Pasien, hingga Seruan #SaveDokterTerawan
Kolase
Dokter Terawan 

Mudah-mudahan KASAD sebagai atasannya dapat mengijinkan dr Terawan membela diri.

#SaveDokterTerawan

Status Aburizal Bakrie ini kemudian mendapat komentar sejumlah netizen (warganet).

Kesaksian Pasien

Menurut pengakuan Bambang Kuncoro, salah satu pasien dr Terawan, kepribadian dr yang pernah menyembuhkannya itu sangat luar biasa.

Pernah suatu hari saat ia sedang kontrol ke dr Terawan, tiba-tiba ada pasien seorang prajurit TNI yang menderita stroke.

Bambang Kuncoro, salah satu pasien dr Terawan sedang makan bersama dengan anggota keluarganya.
Bambang Kuncoro, salah satu pasien dr Terawan sedang makan bersama dengan anggota keluarganya. (ist)

"Waktu itu sudah malam. Semua perawatnya dan timnya sudah pulang. Mereka satu-persatu ditelepon agar segera ke rumah sakit karena ada pasien istri kopral sangat kritis. Padahal timnya sudah pulang. Jadi orientasinya dia adalah menyembuhkan pasien," tutur Bambang.

Berita Rekomendasi

Dan yang paling membuat Bambang kagum adalah ketika dr Terawan sedang menderita sakit dan tangannya sedang diinfus.

Mendadak ada pasien kritis.

Tanpa basa-basi, infus yang ada di tangannya segera dicabut dan dr Terawan segera menolong sang pasien.

"Ini dokter yang kepribadiannya luar biasa. Dia tidak pernah mikirin dirinya sendiri," kenang Bambang.

Sejak sembuh dari stroke Bambang sempat dihubungi rekan-rekannya. Mereka kagum dengan penanganan di RSPAD.


"Hari itu juga ada 37 orang rekan saya mendaftarkan diri ingin berobat dan ditangani dr Terawan," ujarnya.

Saat ditanya soal keputusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menonaktifkan keanggotan dr Terawan, Bambang Kuncoro mengaku kaget.

"Saya ini kan lagi dalam perjalanan menuju ke Bandung naik bus. Begitu membaca berita di Wartakotalive.com soal pemecatan dr Terawan, saya langsung nangis tersedu-sedu, sampai saya malu sama penumpang lainnya," ujarnya.

Gara-gara itu, Bambang langsung turun di Cibubur, menarik nafas dan menghentikan tangisnya.

"Kenapa ya orang baik seperti dr Terawan harus dianiaya seperti itu. Kasihan dia," ungkapnya sambil telepon ke redaksi Wartakotalive.com.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas