Indonesia-Malaysia Jajaki Kerjasama Pertukaran Kepala Desa
Kerjasama ini untuk saling bertukar pengalaman dan informasi bagi kepala desa dari masing-masing negara.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNEWS.COM, KUALA LUMPUR – Pemerintah Indonesia dan Malaysia sedang menjajaki kerjasama pertukaran kepala desa.
Kerjasama ini untuk saling bertukar pengalaman dan informasi bagi kepala desa dari masing-masing negara.
Upaya penjajakan itu dilakukan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjoyo bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, saat bertemu Menteri Kemajuan Luar Banda dan Wilayah, Dato Sri Ismail Sabri bin Yaqub di kantor Parlimen Malaysia, Rabu (4/4/2018).
“Kepala desa se-Indonesia akan dikirim ke Malaysia dan kepala desa Malaysia akan dikirim ke Indonesia, kaitan dengan investasi. Nanti teknis antara Dirjen lagi bicara,” tutur Eko, kepada wartawan, ditemui di kantor Parlimen Malaysia, Rabu (4/4/2018).
Menurut dia, adanya pertukaran itu membuat kepala desa dari masing-masing negara bisa berbagi pengalaman untuk mengelola desa.
Seperti diketahui, sebanyak 74.954 desa di Indonesia, sedangkan di Malaysia ada sekitar 17 ribu.
Sejauh ini, dia menilai, desa-desa di Negeri Jiran itu jauh lebih maju dibandingkan dengan di tanah air. Menurut dia, pengelolaan administrasi di Malaysia sudah lebih bagus. Selain itu, negara itu juga mempunyai program de-urbanisasi atau upaya menarik warga desa yang tinggal di kota supaya kembali ke kampung halaman.
Sementara itu, dia menjelaskan, Indonesia mengembangkan metode pengelolaan dana desa, di mana besaran penghasilan yang didapat setiap kepala desa berbeda-beda tergantung penghasilan di desa itu.
“Di sini (Malaysia,-red) lebih maju, jadi bisa belajar. Malaysia juga mau belajar tentang model dana desa,” kata Eko.
Rencananya, realisasi dari kerjasama itu akan terwujud setelah Malaysia menyelenggarakan pemilihan umum yang berlangsung dalam waktu dekat. Nantinya, Kemendes PDTT akan menyeleksi siapa kepala desa yang dapat berpartisipasi di dalam program itu.
“Nanti, kami lihat pak dirjen itu yang menentukan. Tentunya sesuai kecocokan dan kebutuhan. Nanti, kami lihat untuk efektivitas karena baru dibahas di tingkat dirjen,” ujar Eko.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, berharap kepala desa di Indonesia dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan desa dari kerjasama antara kedua negara tersebut.
“Bagus, karena membuat kepala desa kita mempunyai wawasan desa di luar negeri itu seperti apa. Mereka, kepala desa di Malaysia juga sama. Siapa tahu dengan pertukaran kepala desa terjadi pertukaran perdagangan,” tambahnya.