PSI Sambut Baik Langkah Pemerintah Ganti Dirut Pertamina, Ini Alasannya
"Pertamina tak boleh melupakan mandat dari pemerintah dengan tetap menyediakan premium serta mengawal kebijakan satu harga. Itu kelaminnya,”
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik langkah PT Pertamina (Persero) merombak jajaran direksinya termasuk Direktur Utama, Elia Massa Manik.
Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis, Rizal Calvary Marimbo menilai pencopotan jabatan itu berkaitan dengan ketidakmampuan direksi Pertamina menyediakan bahan bakar minyak jenis Premium sehingga menimbulkan kelangkaan di berbagai tempat.
Baca: Empat Orang Koban Luka Ledakan Kapal Dishub DKI DirujukKe RSUD Koja, Satu Orang Alami Patah Kaki
"Pencopotan yang dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno sudah tepat karena berkaitan dengan posisi pemerintah sebagai 'shareowner' Pertamina serta pertimbangan penugasan dan lain sebagainya. Direksi Pertamina harus mampu menjaga ketersediaan bbm jenis Pramium dan mengawal program satu harga,” jelasnya di Jakarta, Minggu (22/4/2018).
Menurutnya Pertamina perlu mengawal kebijakan satu harga karena memberikan rasa keadilan dan mengatasi ketimpangan di berbagai tempat.
Baca: Kapal Dishub DKI Meledak di Pulau Panggang Sesaat Setelah Mesin Dihidupkan
Ia menegaskan bahwa Pertamina memang harus mencari keuntungan, tapi dia tidak boleh melupakan perannya sebagai penyelenggara PSO (Public Service Obligation) yang ditugaskan pemerintah.
"Pertamina tak boleh melupakan mandat dari pemerintah dengan tetap menyediakan premium serta mengawal kebijakan satu harga. Itu kelaminnya,” tegas Rizal.
Baca: Dengan Nada Bergetar, Rachmawati Sebut Pemimpin Harus Sosok Seperti Soekarno
Sebagaimana diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mencopot Elia Massa Manik dari posisi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) akhir pekan lalu.
Ada lima posisi yang diganti dalam RUPS termasuk Direktur Utama Elia Massa Manik. Kemudian, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia (MPPP) Pertamina Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Manejemen Aset Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Pemasaran Korporat Muchamad Iskandar.
Setelah memberhentikan Elia, pemerintah kemudian menunjuk Nicke Widyawati menggantikan Elia
Nama Nicke Widyawati mulai dikenal publik sejak masuk ke tubuh PT PLN (Persero) pada 2014.
Semula Ia menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan.
Lalu terjadi lagi perombakan di tubuh PLN, dan Nicke menjabat sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN.