Penusuk Anggota Brimob Jarang Pulang ke Rumah Orangtua
orangtua gal menyangka aya jadi terlibat peristiwa seperti ini karena selama ini dikenal anak baik
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Keluarga Tendi Sumarno (23), pelaku penusukan anggota Brimob Bripka Marhum Frencje di Maki Brimob Kelapa Dua Depok tak menyangka Tendi tewas mengenaskan.
"Enggak menyangka anak saya jadi terlibat peristiwa seperti ini karena selama ini anak saya sangat baik, anak baik layaknya anak ke orangtua," kata Warsiti (50), via ponselnya Jumat (11/5).
Warsiti merupakan keluarga transmigran namun kembali ke Subang puluhan tahun lalu saat suaminya meninggal.
Tendi lahir di daerah garapan transmigrasi di Pulau Sulawesi.
Tendi anak ke tiga, bungsu.
"Kami kembali kesini saat Tendi sekolah kelas 4 SD. Dia lulus SMA 2013 dan pada 2015, dia kerja di proyek bangunan di Jakarta," kata Warsiti.
Ia mengaku tahu kejadian tersebut justru bukan karena kasus berkaitan dengan terorisme dan mengetahuinya di tayangan televisi.
"Justru saya semula tahunya karena kecelakaan kerja. Pas lihat di TV baru tahu kejadian sebenarnya," kata Warsiti.
Sejak dua tahun terakhir bekerja di Jakarta, Tendi diakuinya jarang pulang ke rumah sehingga, keluarga tidak mengetahui detail perubahan sikap Endi.
Apalagi perubahan sikap yang berkaitan dengan ciri-ciri seorang radikalis.
"Jarang pulang, paling setahun sekali pulang. Sehari, lalu pergi lagi. Jadi saya tidak tahu perubahan sikapnya bagaimana," kata dia.