Pengamat: Polri dan TNI Harus Bersatu Perang Melawan Teroris
Presiden harus segera mengambil langkah strategis untuk menangani teror dengan mengedepankan pendekatan dekompartementalisasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembunuhan aparat di Mako Brimob dan bom Surabaya menunjukkan betapa terorisme tidak lagi dapat ditangani dengan pendekatan kompartementalisasi yang memisahkan antara peran Polri dan TNI.
Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Dony Gahral, Minggu (13/5/2018).
Menurut Dony Gahral, pertahanan dan keamanan tak bisa dipisahkan.
Apalagi pelaku teror bukan pelaku pidana biasa melainkan kombatan.
"Karena yang bersangkutan adalah agresor terhadap kedaulatan ideologis NKRI dan menyerang dengan senjata target sipil," tegasnya.
Baca: Saksi Melihat Tiga Orang Sempat Cekcok dengan Satpam Gereja Sebelum Bom Meledak
Untuk itu menurutnya, Presiden harus segera mengambil langkah strategis untuk menangani teror dengan mengedepankan pendekatan dekompartementalisasi.
Dekompartementalisasi informasi, sumber daya dan mobilisasi.
"Perang melawan teror mengandaikan kondisi kedaruratan permanen yang memerlukan cara tak biasa dalam penanganannya," jelasnya.
Mabes Polri membenarkan telah terjadi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
"Benar, ada dugaan ledakan bom di sana. Saat ini polisi sedang lakukan pengamanan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal, saat dikonfirmasi, Minggu (13/5/2018).
Baca: Kronologis Bule Australia Tewas Loncat dari Tangga Darurat Hotel
Iqbal belum mengonfirmasi lebih lanjut terkait asal ataupun penyebab dari ledakan tersebut.
Selain itu, kata dia, pihak kepolisian setempat sedang melakukan pertolongan terhadap beberapa orang yang menjadi korban dari insiden tersebut.
"Tim melakukan pertolongan terhadap beberapa dugaan korban," kata dia.
Sebelumnya salah seorang petugas Polsek Gubeng, Surabaya mengonfirmasi hal tersebut.
Baca: Ledakan Bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Berasal dari Mobil
Ledakan terjadi sekitar pukul 07.00 WIB tadi.
Menurut polisi, ledakan terjadi saat ibadah belum dimulai. Aparat juga sudah terjun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.