Lebaran di Kanada, Binka: Tidak Ada Ketupat yang Dililit Daun
"Kebetulan aku kesiangan, jadi pas dateng udah kelar. Aku kira ga bakal bisa salat kan, eh ternyata ada sesi dua.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
Justru ia bisa menyantap makannya khas Lebaran dari setiap negara, yang tersaji di moment bahagia itu saja.
"Salah satu makanan India yang dari dulu pengen saya coba adalah Ladu, kan suka ada tuh di film-film India ama di Kartun Dewa Krisna nah aku penasaran, akhirnya nemu pas lebaran," ujar Binka lalu tertawa.
Binka yang pergi ke Kanada untuk menghabiskan waktu libur musim panas, juga harus melewati bulan Ramadan dengan durasi berpuasa lebih panjang yakni sekitar 18 hingga 19 jam.
"Kebetulan di rumah yang puasa saya aja. Jadi ya sahur sendiri buka sendiri. Disini Subuh jam setengah 3 pagi dan buka puasa jam 9 malem," ujar Binka.
Selain itu Ramadan yang jatuh pada Juni awal, dimana seharusnya Kanada sudah memasuki musim panas.
Justru umat muslim di Kanada harus melawati Ramadan dengan cuaca yang cukup ekstrem.
"Hujan, cerah, hujan, bahkan sampai seharian full cloudy dan windy," ucap Binka.
Walaupun tampak berat dan sebelumnya sempat ragu, justru Binka terus mendapatkan dudungan dari sesama orang muslim yang tinggal di BS.
"Saya punya beberapa temen disini, dan mereka sangat interast dengan kewajiban umat muslmin disini saat Ramadan datang, yaitu puasa," jelasnya.
Sementara saat moment Lebaran kali ini, Ia mengaku "rindu" menyantap ketupat yang biasa dibuat sang ibu.
"Ketupat yang real ketupat yang dililit-lilit daun, disini ga ada," ucapnya.