Ditawari Jadi Capres, Kalla: Saya Tidak Punya Partai
Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan keengganannya maju menjadi calon presiden (Capres) di Pilpres 2019.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan keengganannya maju menjadi calon presiden (Capres) di Pilpres 2019.
Sebab, ujar Kalla, dirinya tak memiliki kendaraan politik sebagaimana syarat untuk bisa bertarung diperebutan kursi nomor 1 di Indonesia itu.
Selain itu, JK menuturkan dirinya telah cukup berkontribusi di Pemerintahan dan menyarankan ada calon pemimpin muda yang maju.
"Saya pertama butuh 20 persen, saya nggak punya partai. Cukuplah biar dan yang muda-muda," kata Kalla di sebuah hotel kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Baca: Jusuf Kalla: Luar Biasa Pilkada Berjalan Damai
Terkait wacana, dirinya disandingkan dengan AHY sebagai cawapresnya.
Kalla menegaskan sekali lagi, dirinya ingin menikmati masa bersantainya.
"Saya ingin istirahat," tutur JK.
Di hadapan jurnalis asing se-Jakarta, JK juga mengemukakan alasan dirinya tak mau maju kembali ke Pilpres 2019.
"Jika anda membaca pernyataan saya. Saya sudah 35 tahun berkecimpung di dunia usaha dan 20 tahun di pemerintahan. Jadi buat saya 55 tahun itu sudah cukup. Jadi sudah waktunya bersama cucu dan keluarga," ungkapnya saat hadir menjadi pembicara forum jurnalis asing di tempat yang sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.