Politisi Gerindra: Ada Kelompok yang Ingin Jegal Anies Maju Jadi Penantang Jokowi di Pilpres
"Ini tahun politik, sehingga dikesankan Pak Anies itu otoriter, Pak Anies tidak taat hukum. Itu sengaja dilakukan oleh mereka," ujar Prabowo Soenirman
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Warta Kota, Yosia Margaretta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman menuding adanya oknum-oknum yang berniat untuk menjegal Anies Baswedan untuk melangkah di Pilpres 2019.
"Ini tahun politik, sehingga dikesankan Pak Anies itu otoriter, Pak Anies tidak taat hukum. Itu sengaja dilakukan oleh mereka," tutur Prabowo Soenirman lewat sambungan telepon, Kamis (19/7/2018).
Prabowo menduga oknum-oknum tersebut merupakan dari partai politik kubu lawan yang tidak ingin Anies menjadi Cawapres di 2019 nanti.
"Ya kelompok-kelompok yang gak ingin pak Anies jadi cawapres," ujarnya.
Salah satu kasus yang membuat Anies menjadi seolah-olah terkesan otoriter adalah isu perombakan jabatan yang hingga kini masih diperiksa oleh KASN.
Baca: Jambret Beraksi di Trotoar Depan Senayan City Rabu Malam, Samsung Galaxy Note 8 Melayang
"Kalau ada pelanggaran, pelanggaran di sisi mana? Selama ini kan mereka katakan pelanggaran-pelanggaran tapi nggak jelas yang mana. Jaman sekarang kan kasih tau orang bisa pakai telepon, pakai WA, jaman canggih gini. Seolah-olah ini Pak Anies tidak memanggil mereka, tapi kan gak harus ditemui," tuturnya.
"Ya lawan-lawan politiknya, mendowngrade seakan-akan pak Anies otoriter, pak Anies tidak taat hukum," tambahnya.