Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti IPI Sebut Alasan PKS Masih Tetap pada Rekomendasi Ijtima Ulama

kerja sama antara PKS dan Gerindra kembali berlanjut saat Pilkada DKI, di mana saat itu skenario awalnya Sandiaga Uno berpasangan dengan Mardani

Editor: Sanusi
zoom-in Peneliti IPI Sebut Alasan PKS Masih Tetap pada Rekomendasi Ijtima Ulama
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan wajar jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan Prabowo Subianto untuk memutuskan menggaet cawapres dari rekomendasi Ijtima Ulama, yakni antara Salim Seggaf Al-Jufri atau Ustaz Abdul Somad.

Hal tersebut, dikatakan Karyono, karena keduanya sudah saling bekerja sama sejak Pilpres 2014 silam.

"PKS mendukung Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa saat itu, meskipun kita tahu sendiri Prabowo kalah," ujarnya di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).

Dilanjutkan Karyono, kerja sama antara PKS dan Gerindra kembali berlanjut saat Pilkada DKI, di mana saat itu skenario awalnya Sandiaga Uno berpasangan dengan Mardani Ali Sera.

"Namun, di menit terakhir muncul nama Anies Baswedan dan skenarionya berubah. Mardani menjadi tim pemenangan Anies-Sandi dan terbukti menang mereka," tambahnya.

Jelang Pilpres 2019, dikatakan Karyono, PKS dan Gerindra kembali bekerja sama.

Berita Rekomendasi

Namun, tambah Karyono, ada dua partai lain seperti PAN dan Demokrat, yang juga memiliki kepentingan yang sama dengan PKS.

"PAN masih ingin Zulkifli maju mendampingi Prabowo sesuai dengan Rakernas tahun 2017, sementara Demokrat punya AHY," ujarnya.

Sebagai partai yang sejak awal bekerja sama dan membantu Partai Gerindra, Karyono mengatakan, PKS sudah barang pasti memiliki harga diri.

Karyono kemudian melempar pertanyaan dari uraiannya, apakah PKS akan bernasib sama seperti di Pilgub DKI Jakarta, yang mana sudah ada skenario awal, tetapi kemudian di last minute tiba-tiba berubah.

"Kalau memang betul Prabowo tidak memilih cawapres dari rekomendasi Ijtima Ulama, wajar jika PKS kecewa," pungkas Karyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas