Soroti Kekurangan Pemerintah di Pidato Kenegaraan, Zulkifli Hasan Tuai Ragam Reaksi dari Politikus
Pidato Ketua MPR, Zulkifli Hasan saat sidang tahunan MPR 2018, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018), mendapat beragam komentar.
Editor: Bobby Wiratama
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azma)
TRIBUNNEWS.COM - Pidato Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan saat sidang tahunan MPR 2018, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018), mendapat beragam komentar.
Dilansir TribunWow.com dari TribunJakarta.com Kamis, (16/8/2018), Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) Mukhamad Misbakhun menilai pidato Zulkifli Hasan penuh dengan muatan kampanye.
"Saya menyatakan pidato Ketua MPR tidak etis, diucapkan dalam sebuah pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus," ucap Misbakhun di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Menurutnya, pidato yang diucapkan Zulkifli dihadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), penuh dengan terminalogi kampanye yang digunakan untuk mengkritik pemerintah.
"Pemerintah telah memberikan penjelasan yang memadai tentang permasalahan yang disampaikan. Jadi harus ada kebesaran hati sebagai ketua lembaga MPR jangan gunakan lembaga ini dan acara kenegaraan untuk memasukan materi kampanye," ujarnya.
"Silahkan berkampanye, tapi jangan menggunakan (pidato kenegaraan), silahkan berkampanye walau masanya belum waktunya," ucapnya.
Tanggapan juga dilayangkan Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani, yang merasa pidato Zulkifli kurang menyoroti pencapaian pemerintah, diwartakan dari TribunNews.com Kamis, (16/8/2018).
"Poinnya kan soal emak-emak, kemudian ketika dia menyoroti pemerintahan dia hanya menyoroti permasalahan tidak disoroti capaiannya, harus berimbang karena ini forum MPR loh," tutur Arsul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.