Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ajudan Soeharto Ungkap 'Buku Khusus' Sang Presiden yang Selalu Dibawa ke Mana Saja Ia Pergi

Pada tahun 1998, kekuasaan Soeharto mulai goyah. Hingga pada puncaknya, kekuasaan Soeharto benar-benar jatuh pada Mei 1998

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ajudan Soeharto Ungkap 'Buku Khusus' Sang Presiden yang Selalu Dibawa ke Mana Saja Ia Pergi
Tribun Timur (Repro)
Soeharto dan istrinya, Tien 

"Namun, tetap saja Pak Harto mengetahui siasat itu. Beliau pun bertanya, 'Itu polisi kenapa ikut di belakang? Tidak usah'," kata Maliki.

Hari berikutnya, Maliki menggunakan siasat baru.

Ia meminta pihak kepolisian agar tidak lagi mengawal mobil Soeharto.

Sebagai gantinya, Maliki akan berkoordinasi dengan petugas lewat radio.

Setiap kali mobil Soeharto melewati lampu lalu lintas, petugas harus memastikan lampu hijau menyala. Kalau lampunya merah, harus berubah menjadi hijau.

Akhirnya, Soeharto berangkat tanpa pengawalan polisi. Setiap kali melewati lampu lalu lintas di persimpangan, lampu hijau selalu menyala agar mobilnya tidak berhenti menunggu rambu berganti.

Namun, lagi-lagi Soeharto merasakan keanehan. Ia mempertanyakan mengapa setiap persimpangan yang ia lewati tidak pernah ada lampu merah.

BERITA TERKAIT

Soeharto pun menegur Maliki agar jangan memberi tahu polisi untuk mengatur lalu lintas.

"Sudah, saya rakyat biasa. Kalau lampu merah, ya, biar merah saja," ujar Soeharto sebagaimana ditulis Maliki.

Maliki saat itu hanya terdiam dengan perasaan malu.

Kesederhanaan Soeharto, menurut Maliki, juga terlihat dari cara berpakaian.

Sewaktu pertama kali menjadi pengawal khusus Soeharto, Maliki berpikir bahwa ia harus punya baju bagus untuk mendampingi Soeharto, paling tidak batik berbahan sutra.

Di hari pertama bertugas, Maliki mengenakan pakaian terbaiknya untuk mendampingi Soeharto keluar rumah.

Namun, apa yang dikenakan Soeharto sama sekali berbeda dengan bayangannya. Soeharto hanya mengenakan baju batik sederhana yang biasa dia pakai sehari-hari di rumah.

"Diam-diam saya langsung balik ke kamar ajudan untuk mengganti batik sutra yang saya kenakan dengan batik yang sederhana pula," kata Maliki.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas