Listrik Padam dan Komunikasi Terputus, BNPB Kesulitan Mendata Korban Gempa Lombok
Prioritas BNPB adalah melakukan evakuasi para pasien dari Rumah Sakit ke posko kesehatan Batalyon di Lapangan Sembalun, Lombok Timur.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Sutopo mengatakan sampai saat ini pihaknya belum bisa mendata pasti jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa 7.0 SR Minggu (19/8/2018) malam.
Baca: Soal Bencana di NTB, Ratna Sarumpaet: Tidak Benci Jokowi, Aku Marah Beliau Tidak Mau Mendengarkan
"Korban jiwa dan jumlah kerusakan belum bisa dilakukan pendataan, pertama karena listrik padam di seluruh Lombok kondisi gelap gulita kemudian gempa susulan masih berlangsung," ujar Sutopo seperti dikutip dari Kompastv, Senin (20/8/2018).
Sehingga, kini prioritas BNPB adalah melakukan evakuasi para pasien dari Rumah Sakit ke posko kesehatan Batalyon di Lapangan Sembalun, Lombok Timur.
"Kemudian masyarakat diharapkan untuk mengungsi ke Lapangan Sembalun," ucap Sutopo.
Sejauh ini, meski telah menerima beberapa laporan mengenai kerusakan di beberapa bagian di Lombok Timur dan sekitarnya, BNPB belum mendapat laporan terkait korban jiwa.
"Kondisi gelap gulita, komunikasi putus sehingga kami kesulitan memperoleh update dampak gempa dan pihak PLN sudah menjelaskan masih dalam proses perbaikan," terangnya.
Ia menjelaskan guncangan gempa yang terjadi semalam berlangsung 5-10 detik. Tak hanya warga Lombok yang berdampak namun getaran juga dirasakan hingga Makassar, Sulawesi Selatan.
"Listrik padam se-Pulau Lombok sehingga kita juga belum mendapatkan laporan dari daerah-daerah lain yang juga mendapatkan guncangan gempa," kata Sutopo.
"Dan Gubernur mengimbau kepada masyarakat Lombok untuk tenang, waspada, dan menjauhi perbukitan," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.